Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1439 H. Lebaran telah tiba.
Mari bersilaturahmi dan cicipi makanan yang disajikan. Setiap keluarga pasti punya makanan kesukaan yang akan disajikan pada hari istimewa. Pun dengan keluarga besar kami.Â
Ini makanan kesukaan keluarga kami. Lepat Lapik. Yang gurih dan mengenyangkan.Â
Pangan khas dari daerah Komering (salah satu suku terbesar di Sumatera Selatan). Ya, keluarga dari istri saya berasal dari Komering. Lepat lapik wajib ada di meja makan setiap lebaran.Â
Pembuatan lepat lapik, cukup rumit. Oleh karena itu keluarga kami hanya membuatnya pada moment tertentu saja. Prosesnya bisa memakan waktu setengah hari.Â
Tapi hal itu justru membuat kebersamaan dalam keluarga bertambah akrab. Kami bergotong royong. Ada yang membuat bungkus lepat lapik, ada yang membungkus ada pula yang ikut makan saja.Â
Kedua pembungkusan dengan menggunakan daun pisang. Sebelumnya daun pisang dibentuk menjadi tabung-tabung, sebesar ukuran botol kecap. Tapi bisa disesuaikan menurut selera. Ketiga perebusan lepat lapik yang sudah dibungkus dengan tabung daun pisang. Proses masaknya kurang lebih membutuhkan waktu 2 - 4 jam.
Setelah dipastikan matang, boleh diangkat. Tiriskan terlebih dahulu hingga airnya kering. Kalau sudah, santap saja.Â
Ada yang mau coba masak lepat lapik? Ini bahan yang dibutuhkan.Â