Balai Desa Gading Sukuh, Minggu (02/02/2025)
Muhammad Rapieric Hermawan, mahasiswa Sastra Inggris Universitas Diponegoro, berhasil membawakan materi tentang 'Poster Digitalisasi UMKM' dalam acara Optimalisasi UMKM yang diselenggarakan di Balai Desa Gading Sukuh pada hari Minggu, 2 Februari 2025. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam memanfaatkan media promosi dengan tetap mengedepankan nilai-nilai budaya lokal.
Dalam pemaparannya, Eric - panggilan akrab Muhammad Rapieric Hermawan - menekankan pentingnya penggunaan media promosi seperti poster yang tidak hanya informatif, tetapi juga mencerminkan identitas budaya daerah. "Di era digital seperti sekarang, promosi melalui media visual sangat penting, namun kita tidak boleh meninggalkan kearifan lokal. Poster yang kita buat harus bisa menarik perhatian tanpa menghilangkan nilai-nilai budaya yang menjadi ciri khas UMKM kita," ujar Eric dalam presentasinya.
Materi yang disampaikan meliputi elemen-elemen desain visual yang efektif, pemilihan warna dan motif khas daerah, serta strategi penggunaan poster digital sebagai alat pemasaran. Eric juga memberikan contoh konkret bagaimana para pelaku UMKM dapat mengintegrasikan unsur budaya ke dalam poster digital mereka, mulai dari penggunaan ilustrasi batik Wonosobo, ikon-ikon daerah, hingga bahasa yang lebih personal dan dekat dengan masyarakat setempat.
Antusiasme peserta terlihat dalam sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif. Para pelaku UMKM yang hadir aktif bertanya mengenai teknik pembuatan poster digital yang menarik dan bagaimana cara mengoptimalkan penyebaran poster di media sosial. Salah satu peserta, Siti Nurjanah, pemilik usaha kerajinan bambu, menyatakan bahwa materi yang diberikan sangat membantu dalam meningkatkan pemahaman mereka tentang promosi digital. "Saya jadi lebih paham bagaimana membuat poster yang bukan hanya menarik, tetapi juga tetap menunjukkan identitas budaya usaha saya," ungkapnya.
Selain itu, acara ini juga menjadi ajang bagi para pelaku UMKM untuk berbagi pengalaman dan memperluas jaringan bisnis mereka. Dengan adanya pemahaman tentang pentingnya digitalisasi dalam promosi, diharapkan UMKM di Desa Gading Sukuh dapat semakin berkembang dan dikenal lebih luas, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Kegiatan ini membuktikan bahwa inovasi dalam pemasaran tidak harus menghilangkan nilai budaya yang telah menjadi bagian dari identitas suatu usaha. Dengan pendekatan yang tepat, digitalisasi dan budaya dapat berjalan beriringan untuk mendukung pertumbuhan UMKM di era modern.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI