Aset kripto paling tertua dan pertama kali diciptakan adalah Bitcoin. Yang mana Bitcoin ini diciptakan oleh seorang atau sekelompok anonim berinisial Satoshi Nakamoto, yang memiliki tujuan untuk menghadirkannya kebebasan finansial setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun 2008. Bitcoin diciptakan dengan sistem desentralisasinya yang menjadikannya ciri khas tersendiri yang akan membuat Bitcoin ini menjadi berbeda dengan sistem saham, yang mana saham sendiri seperti yang kita ketahui bahwa saham menggunakan sistem sentralisasi. Bitcoin diciptakan dengan nominal yang terbatas dengan berjumlah total 21.000.000 keping, yang mana untuk mendapatkannya setiap orang haruslah menambang Bitcoin itu sendiri atau biasa dikenal dengan sistem Proof of Work. Tetapi kali ini, para pelaku pasar lebih menyukai untuk membeli nya langsung pada Centralised Exchange (CEX) maupun Decentralised Exchange (DEX).
Karena keterbatasan dari supply Bitcoin yang beredar, dan meningkatnya jumlah peminat dan pemegang dari Bitcoin ini, maka secara teori hukum ekonomi, harga akan mengalami kenaikan. Yang mana pada saat dahulu, membeli 1 keping Bitcoin dengan harga 10.000 rupiah masih sangat mungkin sekali, tetapi kali ini, tepat pada All Time High nya yang menyentuh angka $108.000 atau sekitar 1.737.072.000,00 IDR Kenaikan harga tersebut didukung oleh banyaknya kejadian-kejadian yang berlangsung selama tahun 2024 ini, yang pertama ada pada saat terjadinya Bitcoin Halving, lalu isu politik Amerika Serikat, yang mana salah satu Calon Presiden Donald Trump, yang mana sekarang adalah Presiden Terpilih Amerika Serikat mendukung isu Bitcoin dan pro terhadap crypto. Dan tepat pada hari setelah kemenangan Donald Trump, Bitcoin mengalami ranging yang luar biasa setelah mengalami konsolidasi harga berbulan-bulan lama nya, dan akhirnya Bitcoin menembus titik harga tertinggi terbarunya.
Dengan menaiknya harga dari Bitcoin, apakah saya perlu membelinya sekarang ? apakah saya tertinggal akan hype dari Bitcoin ini jika saya tidak membelinya ? Jawabannya adalah bisa iya maupun tidak.
Posisikan diri anda menjadi seorang investor jangka panjang, tempatkan pada pikiran bahwa saya akan membeli Bitcoin untuk masa depan, kurang lebih dengan jangka waktu minimal untuk 10 Tahun ke depan. Maka strategi yang saya lakukan adalah dengan melakukan multiple entry strategy, di mana saya akan melakukan pembelian bukan hanya sekali saja di satu titik. Tetapi saya akan melakukan pembelian secara rutin, entah itu satu bulan sekali ataupun seminggu sekali, tetapi saya lebih menyukai strategi untuk membelinya seminggu sekali, sehingga akan terbentuknya titik equilibrium pada titik rata-rata harga. Yang pasti yang akan saya tekankan adalah lakukan di setiap pembelian dengan menggunakan  uang dingin, yang mana uang dingin adalah uang yang siap hilang dan tidak akan mengganggu kegiatan dan kebutuhan primer / sehari-hari.
Tetapi, saya akan dengan tegas menyatakan jawaban tidak, jika kita masih memiliki pemikiran bahwa dengan membeli bitcoin, saya akan kaya dalam semalam, mengharapkan imbalan / return yang sangat besar dari membeli bitcoin, bitcoin akan mendatangkan saya kekayaan dalam semalam, hal-hal seperti itu adalah pemikiran yang harus dan sangat dihindari. Karena Bitcoin adalah aset investasi jangka panjang, yang memiliki siklus khas-nya yaitu halving setiap kurang lebih 4 tahun sekali dan beriramanya dengan siklus bullrun yang mana pasti akan dijemput pula dengan siklus bear market. Hal ini sangat disayangkan apabila membeli pada tempat di mana titik harga dari Bitcoin sudah terlampau jauh. Ada pepatah mengatakan, mengejar kereta yang tertinggal itu tiada gunanya, hanya akan menimbulkan kerugian. Maka dari itu apabila ingin tetap menaiki kereta tersebut, alangkah lebih baiknya jika kita menunggu jadwal kereta yang berikutnya atau menaiki kereta dengan tujuan yang sama. Dalam hal ini, kita menunggu harga Bitcoin kembali ke titik equilibriumnya, atau dengan melakukan perpindahan pembelian kepada aset-aset selain Bitcoin, yaitu Altcoins.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H