Sang Keris oleh Panji Sukma (2020)
------------------------------------
110 hl. | @bukugpu
-----------------------------------
Sebuah novel dengan tema yang biasa, menjadikan benda mati menjadi tokoh utama. Ya, seperti judulnya, Sang Keris bukan hanya senjata yang digunakan oleh orang-orang yang tercatat di dalam Sejarah melainkan tokoh utama dari cerita itu sendiri.
Keinginan untuk membaca novel ini didasari oleh rasa penasaran kuat. Saya akan langsung terpikat apabila ditawarkan sesuatu yang unik. Ya, unik. Tetapi entah saya yang cukup tidak siap dengan keunikan novel ini atau memang novel ini diluar jangkauan saya, ya walau saya lebih condong kepada yang kedua.
Kalau novel ini berhasil memikat hati dewan juri Sayembara DKJ 2019, berarti novel ini spesial. Kalau dari saya, spesial karena, memang apa yang disajikan tidak biasa. Bab awal kita diperhadapkan pada PoV 2 yang rasanya seperti langsung memberikan jarak antara pembaca dan karakternya. Dan, ya, akhirnya novel ini kurang lebih 3 bulan terpaksa saya tidurkan dulu. Tapi tetap salut. Tak banyak sastrawan kita memakai PoV ini khususnya di dalam karya novel.
Kemudian, tema etnografis yang mengangkat budaya Jawa pasti menjadi sebuah pengetahuan baru baik yang hidup di lingkungan itu (yang harusnya merasa sangat dekat) atau diluar etnis itu. Saya yakin, riset untuk novel ini pasti luar biasa sebab apa yang digambarkan belum tentu diketahui oleh banyak orang sebelum membaca novel ini. Tapi sayangnya, rasanya menjadi sedikit hambar karena setiap tokoh dan peristiwa seakan-akan terpotong oleh bagian-bagian yang terlalu pendek dan bahkan terlalu panjang. Entah bagaimana konsepnya, tetapi pembagiannya menurut saya sangat tidak proporsional.
Untung saja, dibalik alur yang tidak linear, pada bagian-bagian akhir, saya cukup bisa menemukan keterkaitan peristiwa walaupun saya harus bolak-balik pada bab sebelumnya.
Sekali lagi, novel ini mungkin bagus, saya hanya kurang puas saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H