Jerry Bridges mendefinisikan kefasikan sebagai cara kita menjalani kehidupan sehari-hari dengan sedikit atau tanpa memikirkan tentang Allah sedikitpun baik tentang kehendak-Nya, kemuliaan-Nya atau kebergantungan kepada-Nya.Â
Jadi kita dapat melihat orang dapat terlihat terhormat namun fasik pada waktu yang sama. Dalam keseharian kita, pernahkan kita menikmati waktu kita bersama Allah baik dalam pekerjaan maupun istirahat kita? Allah memberikan akses yang bebas untuk kita menjalin relasi dengan-Nya. Benar benar free.Â
Bukan seperti akses WiFi yang mungkin di beberapa tempat seperti kafe, restoran, kampus dan sebagainya yang mengatakan menyediakan layanan WiFi gratis.Â
Kita sadar sebenarnya ada syarat yang harus kita penuhi misalnya, kita harus ketempat itu dulu, atau membeli dulu baru bisa nongkrong menggunakan Wifi yang disediakan. Tetapi relasi kita dengan Allah, kita bisa akses dimana saja dan kapan saja. kita hanya perlu datang kepada Dia dengan sukarela.
Saya teringat perkataan Care Group Leader saya, bahwa kita seringkali curang sama Tuhan, Tuhan yang kasih waktu untuk kita, namun kita tidak mau meberikan waktu kita kepada Tuhan untuk berelasi dengan Dia.Â
Kita terlalu sering membuat kesibukan menjadi alasan kita untuk tidak datang kepada Dia. Lalu bagaimana jika Allah mengambil waktu itu? Apa lagi yang bisa kita lakukan? Bagaimana jika kita kehilangan segalanya? Bagaimana jika nafas kita berhenti dan kita belum benar-benar mengenal Dia?Â
Ini perlu kita pikirkan lagi, kita sebagai orang yang mengaku percaya. Apakah saat ini kita sedang memikirkan tentang Allah atau tidak atau kita hanya melakukan segala sesuatu sebagai rutinitas belaka tanpa bergantung kepada Dia yang memampukan kita?Â
Kapan terakhir kali kita membuka Kitab Suci dan merenungkannya? Kapan terakhir kali kita menyanyikan pujian dengan kesungguhan hati kita? Kapan kita berpikir apa yang kita lakukan untuk kemuliaan Allah?
Saya pribadi juga jatuh ke dalam dosa yang sama. Seringkali hari-hari berlalu begitu saja seakan-akan saya tidak memiliki Tuhan yang kapanpun bisa saja segera menghentikan segala rencana, kegiatan karena memang ia berkuasa atas itu.Â
Tetapi hari ini saya ingin mengajak kita semua untuk merenungkan kembali. Jika bukan karena kasih Allah dan penyertaan-Nyalah kita masih ada dan bisa melakukan apa yang ingin kita lakukan saat ini.