Mohon tunggu...
BANYU BIRU
BANYU BIRU Mohon Tunggu... Guru - Guru | Pecandu Fiksi

Orang yang benar-benar bisa merendahkanmu adalah dirimu sendiri. Fokus pada apa yang kamu mulai. Jangan berhenti, selesaikan pertandinganmu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sepi Merindu

6 Agustus 2019   09:58 Diperbarui: 6 Agustus 2019   10:11 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kala hati merasa rindu
Pikiran terbang merenung jauh
Teringat masa indah berbaur padu
Melebur satu suka dan pilu

Memandang aku di ambang jendela
Menerawang jauh ke seberang surga
Ah, yang indah hanya diangan belaka
Meringkuk aku bertemankan luka

Tertunduk aku meratapi jiwa
Sendiri sepi membenam muka
Tenggelam dalam lautan air mata
Merintih dalam sesaknya dada

Kalau saja kupatuh Dinda
Memaksa langkah menurut engkau
Tak mungkin kini aku berseru rindu
Berselimutkan sepi menanti hadirmu

Kucoba mengusir sepi
Kubisikkan lagu Dinda bertema cinta
Cinta dua insan membukakan surga
Tetapi sia-sia,
Aku masih merasa hampa
Diam membisu beku terpaku
Dan lagi sepi tak kunjung pergi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun