Relawan Bakti sosial (Baksos) Forum Mahasiswa Bidikmisi Kartu Indonesia Pintar  (FORMABI-KIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, telah melakukan program cek kesehatan (skrining) untuk warga kampung Sitoko, desa Pasirhaur, kabupaten Lebak, provinsi Banten, pada hari ke-4 bakso berlangsung. Tepatnya pada hari Rabu (17/01/2024).
Cek kesehatan (skrining) yang dilakukan oleh sejumlah relawan Bakti Sosial FORMABI-KIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, meliputi beberapa rangkaian pengecekan di antaranya; pemeriksaan tekanan darah, berat badan serta anamnesa (pertanyaan seputar keluhan penyakit) pada warga.
Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Ratna Sari, selaku penanggung jawab cek kesehatan dari relawan baksos FORMABI-KIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. "Benar, sebelum mengadakan Pos Bina Terpadu (Posbindu), kami melakukan anamnesa awal melalui pengecekan kesehatan keliling dengan mengunjungi rumah warga secara door to door, dalam pengecekan kesehatan tersebut warga akan ditanyakan keluhan utama yang sering dirasakan." Ujarnya saat diwawancarai pada Rabu (17/01/2024).
Kemudian direkomendasikan untuk melakukan pengecekan GCU (gula darah, kolesterol, dan asam urat), dilakukan pengukuran tekanan darah, berat badan, tinggi badan, perhitungan skor Indeks Masa Tubuh (IMT) serta pemberian Vitamin C." Lanjut Ratna saat diwawancarai pada saat kegiatan berlangsung.
Skrining atau pengecekan kesehatan pada kegiatan Bakti Sosial FORMABI-KIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini tidak hanya dilakukan satu hari saja, tetapi dilakukan dua hari yaitu pada Rabu-Kamis (17-18 Januari 2024). Tambah Ratna saat diwawancarai pada kegiatan skrining berlangsung.
Selain itu, penanggung jawab cek kesehatan dari relawan baksos FORMABI-KIP Ratna Sari menyampaikan harapannya untuk warga Kampung Sitoko, Desa Pasirhaur, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten yaitu:
 "Harapannya, semoga dengan adanya pengecekan kesehatan dari tim relawan Bakti Sosial FORMABI-KIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat membantu warga kampung Sitoko agar bisa lebih menjaga kesehatan. Mengingat jauhnya puskesmas dan akses jalan yang sulit membuat warga di kampung ini jarang sekali melakukan pemeriksaan kesehatan. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan bantuan dari aparat setempat untuk bisa memberikan fasilitas kesehatan yang memadai." Tutup Ratna saat diwawancarai pada Rabu (17/01/2024).
Pengecekan kesehatan dan pelayanan Posbindu dari relawan bakti sosial FORMABI-KIP sangat diterima baik oleh warga kampung Sitoko. Ditandai dengan antusiasnya warga saat kegiatan Posbindu berlangsung pada Kamis (18/01/2024).
"Senang sekali, harapannya semoga kegiatan baksos seperti yang dilakukan oleh Mahasiswa FORMABI-KIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat terus dilakukan, sehingga warga bisa mengetahui lebih awal gejala kesehatan yang dirasakan. Ujar Ijah selaku warga kampung Sitoko saat diwawancarai pada Rabu (17/01/2024).
Kemudian Ijah juga mengatakan bahwa pengecekan kesehatan warga biasanya dilakukan di tempat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Imah Sadaya, itu pun bidannya hanya datang satu kali dalam sebulan karena jarak Puskesmas yang jauh yakni harus menempuh 2 jam perjalanan, ditambah lagi dengan akses jalan yang tidak memadai membuat warga Kampung Sitoko ini sangat sulit untuk melakukan pemeriksaan rutin.Â