Salah Panen kelapa Sawit Terjadi,
Kebun Anda Merugi
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tumbuhan tropis yang tergolong dalam famili palmae.Tanaman ini berasal dari dataran Afrika dan mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 1848. Tanaman kelapa sawit sebagai tanaman industri mulai diusahakan secara komersil di Indonesia sejak 1991.
Berdasarkan hasil penelitian kondisi iklim dan keadaan tanah wilayah Sumatera Utara dianggap cocok untuk pengembangan tanaman kelapa sawit sehingga pihak Belanda, Inggris, dan Belgia mulai untuk mendirikan perkebunan kelapa sawit
Luas areal perkebunan minyak kelapa sawit di Tanah Air selama 2017 -- 2021 mengalami tren yang meningkat. Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, luas perkebunan minyak kelapa sawit mencapai 15,08 juta hektare (ha) pada 2021. Luas perkebunan tersebut naik 1,5% dibanding tahun sebelumnya yang seluas 1,48 juta ha.Â
Dari 15,08 juta ha, mayoritas dimiliki oleh Perkebunan Besar Swasta (PBS) yaitu seluas 8,42 juta ha (55,8%). Kemudian, Perkebunan Rakyat (PR) seluas 6,08 juta ha (40,34%) dan Perkebunan Besar Negara (PBN) seluas 579,6 ribu ha (3,84%). Kementan juga mencatat, jumlah produksi kelapa sawit nasional sebesar 49,7 juta ton pada 2021.Â
Angka tersebut naik 2,9% dari tahun sebelumnya yang berjumlah 48,3 juta ton. Namun untuk mencapai hal ini semua ada beberapa hal yang menghambat, salah satunya dalam proses panen yaitu: Kriteria matang panen.
Panen dan produksi merupakan hasil dari aktivitas kerja di bidang pemeliharaan tanaman. Baik dan buruknya pemeliharaan tanaman selama ini akan tercermin dari panen dan produksi. Panen tidak di masukkan dalam pemeliharaan dan dalam administrasinya tersendiri.Â
Keberhasilan panen dan produksi sangat tergantung pada bahan tanaman yang digunakan, manusia(pemanen) dengan kapasitas kerjanya, kriteria matang panen, peralatan yang digunakan untuk panen, kelancaran transportasi serta factor pendukung lainnya seperti organisasi panen yang baik, keadaan areal, insntif yang di sediakan.
berbicara tentang panen adalah berbicara tentang hasil produksi yang akan dkeluarkan oleh suatu kebun. Dalam mencapai keberhasilan panen maka perlu diperhatikan beberapa hal salah satunya adalah kriteria matang panen.Â
Kriteria matang panen biasa ditandai dengan perubahan warna pada buah kelapa sawit yang awalnya berwarna hitam kemudian berubah menjadi orange atau merah dan sudah memiliki berondol yang jatuh di piringan sekitar 5-10 berondol.Â
Namun hal ini belum di pahami oleh banyak orang khususnya petani atau pemanen kelapa sawit, padahal hal ini  memiliki pengaruh yang cukup besar bagi tanaman kelapa sawit. Dimana jika pemanen atau petani memanen buah sawit mentah akan ditolak oleh pabrik atau tidak dibeli, karena bauh sawit mentah berpotensi kehilangan kandungan minyak baik CPO atau PKO.Â