Mohon tunggu...
Rany Larach
Rany Larach Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Matematika? Gak Gitu-gitu Doang Kok

15 April 2017   21:57 Diperbarui: 16 April 2017   08:00 1424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matematika? Hah matematika? No.. No...

Please jangan matematika....

Ya begitulah komentar mayoritas penduduk di Negeri kita tercinta ini jika sudah mendengar kata-kata matematika. Dari kita belum sekolah kemudian masuk Taman Kanak-Kanak kemudian lanjut ke Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas bahkan sampai kuliah pun kita selalu belajar matematika. Tidak dapat dipungkiri matematika memang selalu ada di lingkungan kita. Namun masih banyak yang menyepelekan matematika dengan ungkapan “Buat apa belajar matematika, toh yang kepake juga cuma tambah-tambahan ngitung duit”. Bahkan banyak sekali yang anti terhadap matematika, belum apa-apa sudah mengeluh susah.

Matematika... Oh Matematika... Kasihan sekali kau... Mengapa kau selalu dihindari, padahal sebenarnya kau itu sangat menyenangkan...

Jika kita melihat pengertian matematika menurut Kurikulum 2006, maka akan didapatkan pengertian matematika sebagai berikut :

“Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan diskrit. Untuk mengusai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.”

Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan, sebenarnya matematika tidak hanya tentang menghitung hitung doang. Namun banyak sekali hal lain yang berasal dari matematika. Seperti kita ambil salah satu contoh yaitu Integral. Pasti banyak sekali anak sekolah setingkat SMA yang berpendapat untuk apa belajar integral, tidak ada gunanya, membosankan dan kalau kerja juga tidak dipakai. Eits... Ternyata pendapat seperti itu salah. Integral sangat banyak digunakan di dunia kerja terutama dibidang robotika yang terus berkembang hingga saat ini. Sampai sekarang banyak sekali orang yang tertarik dengan dunia robotika, namun ketika memasukinya barulah sadar kalau ternyata dunia robotika banyak sekali perhitungan perhitungan matematikanya. Seperti contohnya PID, PID (Propotional, Integral, Derivative) adalah sebuah sistem kontrol dengan mekanisme umpan balik atau feedback yang sering diaplikasikan pada mesin-mesin Industri maupun robotika. Dilihat dari namanya saja sudah jelas kalau PID menggunkan integral dalam penggunaanya. Berikut adalah bentuk rumus dari PID :

pwm-pid-matematis1-58f232366223bdec2eb70b1c.jpg
pwm-pid-matematis1-58f232366223bdec2eb70b1c.jpg
Dari salah satu contoh diatas terbukti bahwa matematika itu adalah hal yang menyenangkan dan dapat disukai oleh banyak orang jika mengerti bagaimana pengaplikasian sesungguhnya dari matematika. Dengan matematika kita dapat mempelajari ilmu robotika. Dengan matematika kita dapat memprediksikan peluang. Bahkan dengan matematika kita dapat menciptakan teknologi-teknologi terbaru untuk masa depan kita. Jadi, apakah kalian masih tidak menyukai matematika?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun