Mohon tunggu...
Rany Arthadiani
Rany Arthadiani Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Konsentrasi Moneter 2012, Jurusan IESP,FE, Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Pengambil Keuntungan Dibalik Merosotnya Rupiah

30 Maret 2015   14:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:47 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nilai tukar rupiah saat ini sangat hangat diperbincangkan dalam surat kabar baik cetak maupun elektronik. Berbagai surat kabar, memberitakan tentang naik turunya nilai tukar, dampak, penyebab nilai tukar hingga mencari siapa yang harus disalahkan di balik merosotnya nilai tukar rupiah. Merosotnya nilai tukar rupiah juga mengundang banyak ekonom angkat bicara untuk memberikan solusi yang tepat untuk memperbaiki nilai tukar. Seperti yang dilansir dalam harian kompas yang berjudul “it’s time to sell dollars” dimana ekonom tersebut memberikan suatu gagasan untuk mengatasi merosotnya nilai tukar rupiah saat ini. Upaya yang dilakukan adalah dengan menjual dolar yang beredar di masyarakat agar mampu menekan jumlah inflasi saat ini.

Jumlah valuta asing yang dimiliki masyarakat Indonesia pada tahun 2014 yang terdiri dari jenis simpanan berjangka sebanyak2.773.410, sedangkan pada tabungan sebesar 1.034.566, dan tabungan giro sebesar 2.797.467. Dengan jumlah yang sangat banyak diharapkan mampu membantu BI dan pemerintah dengan cara masyarakat menjual dolar mereka. Ini diharapkan dapat menekan nilai tukar rupiah agar tidak merosot.

Cara di atas mampu direalisasikan apabila masyarakat Indonesia sendiri peduli akan kondisi perekonomian yang terjadi di Indonesia. Namun tidak jarang di dalam masyarakat memiliki moral hazard yang dapat merugikan negaranya sendiri. Nilai tukar rupiah yang mengalami penurunan , digunakan oleh pihak profit taking untuk mendapatkan keuntungan. Pihak-pihak yang kurang mengerti tentang kondisi saat ini akan dijadikan momentum untuk membeli dolar sebanyak-banyaknya. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang.

Moral hazard yang dimiliki pihak-pihak tersebut dapat merugikan Bank Indonesia dan pemerintah sendiri. Apabila masyarakat membeli dolar sebanyak-banyaknya akan membuat permintaan akan dolar di Indonesia semakin menguat. Hal ini berdampak pada nilai tukar rupiah yang semakin merosot. Pihak-pihak yang memiliki moral hazard tidak memikirkan dampak yang terjadi apabila mereka melakukan pembelian dolar secara besar-besaran.Mereka hanya berfikir tentang keuntungan yang diperoleh sendiri oleh individu tersebut. Selain itu pelaku profit taking ini melakukan pengambilan keuntungan dari merosotnya nilai tukar rupiah terkadang juga disebabkan oleh pemerintah. Mereka tidak percaya akan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kasus yang telah terjadi di Indonesia seperti kasus korupsi dan penggelapan dana, ini yang membuat masyarakat kurang percaya atas tindakan yang dibuat pemerintah.

Regulasi pemerintah

Pemerintah harus tegas untuk memberikan sanksi kepada pelaku profit taking agar tidak memberikan dampak yang buruk pada perekonomian Indonesia. Pemerintah membuat suatu peraturan ataupun perundang-undangan yang menyangkut profit taking yang terjadi pada masyarakat. Undang-undang yang dikeluarkan oleh pemerintah diharapkan mampu mengatasi masalah tersebut. Sebagai contoh undang-undang tentang larangan kepada masyarakat untuk membeli dolar sebanyak-banyaknya yang digunakan sebagai kepentingan untuk mendapatkan keuntungan diri mereka sendiri. Selain itu, pemerintah juga harus membuat peraturan tentang larangan untuk melakukan transasksi domestik menggunakan dolar AS. Disisi lain, pemerintah harus membangun “trustyang bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk melakukan aktivitas yang mampu membantu pemerintah dalam pengembalian nilai tukar rupiah. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk membangun trust masyarakat yaitu dengan tidak melakukan kebohongan seperti korupsi maupun penyelewengan dana. Pemerintah harus konsisten pada kebijakan dan harus bersungguh-sungguh untuk mewujudkannya.

Regulasi pemerintah seperti membuat perundang-undangan mengenai profit taking dan membangun trust masyarakat diharapkan mampu untuk menjadi salah satu penekan agar rupiah tidak kembali merosot. Dengan demikian masyarakat akan lebih peduli lagi terhadap perekonomian di Indonesia dan tidak melakukan moral hazard.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun