Mohon tunggu...
Randy One
Randy One Mohon Tunggu... Human Resources - "Cape" Diem

Konsultan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Introspeksi Diri

12 April 2020   20:46 Diperbarui: 1 Juli 2020   17:47 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setahun sekali kami memperingati Wafatnya Isa Almasih pada hari Jumat Agung dan Kebangkitannya pada hari Minggu yang dikenal secara umum sebagai Hari Paskah.

Bagi saya masa ini adalah waktunya yang paling tepat untuk berintrospeksi diri. Yesus Kristus telah menebus dosa kita semua dengan menyerahkan nyawanya di kayu salib dan mengalahkan maut dengan kebangkitannya dari kematian jasmani.

Sudah "pas kah" kita menerima kasih karunia yang begitu dasyat sehingga kita umat manusia boleh terselamatkan dari dosa yang hukumannya adalah maut?

Sudah "pas kah" kita melakukan yang terbaik dalam hidup kita ini?

Sudah "pas kah" kita memberikan ruang dalam hati agar Roh Kudus dapat menuntun kita dalam menjalani kehidupan yang fana di dunia ini?

Sudah "pas kah" kita mengasihi satu dan lainnya dalam keseharian kita selama ini?

Sudah "pas kah" kita berusaha agar segala tindakan kita mencerminkan ajaran religius yang kita yakini?

Bagi saya pribadi saya mengakui bahwa untuk semua pertanyaan diatas jawabannya adalah "belum". Setiap hari Raya Paskah saya selalu berhenti untuk introspeksi diri dan mengucap syukur atas kasih karunia yang telah diberikan oleh Tuhan agar dosa tidak lagi berkuasa atas kita.

Dalam kehidupan kita sehari-hari kita cenderung menilai satu sama lain dengan keunggulan dan kekurangan masing-masing orang berdasarkan ukuran kita sendiri dan kita lupa bahwa semua manusia adalah ciptaan Tuhan yang mencintai kita apa adanya.

Jangan kita pernah lupa bahwa semua orang adalah spesial dan Tuhan datang ke dunia ini untuk menebus dosa-dosa manusia dan mengalahkan maut dengan Kebangkitannya dari kematian jasmani agar kita boleh memperoleh kehidupan kekal nantinya.

Berikut adalah cerita mengenai hal apa yang paling penting bagi manusia yaitu kasih cinta Tuhan kepada kita dan bukan penilian sesama manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun