Mohon tunggu...
Ira Nuraeni
Ira Nuraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Program Studi Ilmu Komunikasi || 23107030051

Penulis adalah perempuan berdarah Sunda yang kini sedang menempuh studi di kota Pelajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kuliah: Investasi atau Gaya Menghabiskan Uang Orangtua?

3 Juni 2024   21:44 Diperbarui: 3 Juni 2024   21:59 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
smknegeri1kotabumi.sch.id

Tantangan dan Realitas Pendidikan Tinggi

Namun, realitas pendidikan tinggi juga tidak luput dari tantangan. Biaya kuliah yang semakin meningkat, beban utang pendidikan yang menumpuk, dan persaingan ketat di pasar kerja merupakan beberapa faktor yang menimbulkan keraguan tentang nilai sebenarnya dari investasi pendidikan tinggi. Bagi beberapa orang, kuliah dianggap sebagai gaya hidup yang mahal dan kurang memberikan pengembalian investasi yang signifikan.

Kuliah sering dipandang sebagai investasi penting dalam masa depan seseorang, namun tidak jarang juga dianggap hanya sebagai gaya hidup yang menghabiskan uang orang tua. Persepsi ini muncul karena berbagai faktor kompleks yang terkait dengan pendidikan tinggi saat ini.

Biaya kuliah yang terus meningkat menjadi salah satu alasan utama mengapa kuliah sering dianggap sebagai gaya menghabiskan uang orang tua. Biaya pendidikan tinggi, termasuk uang kuliah, biaya hidup, buku, dan kebutuhan lainnya, seringkali memberikan beban finansial yang berat bagi keluarga. 

Selain itu, tidak ada jaminan kesuksesan yang pasti setelah lulus kuliah. Meskipun pendidikan tinggi dianggap sebagai investasi dalam masa depan, tidak semua lulusan dapat dengan mudah menemukan pekerjaan yang sesuai dengan gelar mereka.

Tantangan pasar kerja yang semakin kompetitif juga menjadi faktor yang membuat beberapa orang tua meragukan nilai dari investasi kuliah. Dengan persaingan yang ketat, memiliki gelar kuliah saja tidak lagi dianggap sebagai jaminan untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. 

Selain itu, kurangnya keterampilan praktis yang diperoleh dari program kuliah juga membuat beberapa orang tua merasa bahwa kuliah hanya menghasilkan pengetahuan tanpa keterampilan yang dapat diterapkan di dunia kerja.

Persepsi tentang alternatif pendidikan juga turut memengaruhi pandangan terhadap kuliah. Dengan munculnya berbagai pilihan pendidikan lain seperti kursus online, pelatihan kerja, dan magang, beberapa orang tua merasa bahwa ada opsi pendidikan yang lebih terjangkau dan memberikan nilai yang sama atau bahkan lebih baik daripada kuliah tradisional.

Dalam menghadapi kompleksitas dan tantangan terkait dengan pendidikan tinggi, penting untuk mempertimbangkan dengan cermat nilai dan manfaat dari kuliah serta alternatif pendidikan lainnya. Dengan pemikiran yang matang dan pemahaman yang mendalam tentang tujuan pendidikan, setiap individu dapat membuat keputusan investasi pendidikan yang bijaksana dan sesuai dengan visi dan tujuan karier mereka.

Menimbang Nilai dan Tujuan Pendidikan Tinggi

Penting bagi setiap individu untuk menimbang nilai sebenarnya dari pendidikan tinggi dan tujuan yang ingin dicapai melalui kuliah. Apakah pendidikan tinggi hanya menjadi gaya hidup yang mahal atau benar-benar memberikan manfaat jangka panjang dalam karier dan kehidupan seseorang? Pertanyaan ini mengajak kita untuk memikirkan dengan cermat apakah kuliah benar-benar merupakan investasi yang berharga atau hanya sekadar mengikuti tren sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun