Di salah satu laci, ia menemukan buku pemberian ayahnya pada hari wisuda waktu itu. Semua kenangannya kembali dalam sekejap. Ia duduk di kursi yang sama seperti waktu itu, dengan air mata membasahi wajahnya. Ia pun membuka buku itu.
Setelah membuka beberapa halaman, ia menemukan lubang di tengah buku itu dengan kunci mobil disertai tempelan bertulis "Dengan cinta untuk anakku, yang paling berharga, yang paling aku sayang, yang selalu membuatku bangga..."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!