Mohon tunggu...
Ranti Oktavia Widiastuti
Ranti Oktavia Widiastuti Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Learner :: Traveller :: Lover ::\r\nBuku :: Pesta :: Cinta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sekilas Bermimpi

11 April 2014   19:32 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:47 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hidup sebagaimana penyangkalan yang kita berikan pada masa lalu yang tidak ingin dikenang lagi

Untuk sepasang mata yang pernah membuatku jatuh cinta karena binarnya

Untuk seulas senyum yang pernah menertawai kekonyolan yang kuperbuat

Untuk kemarahan yang terlontar entah karena apa

Semalam aku merinduimu

Benar saja kata pasanganku, aku tidak akan pernah bisa melupakanmu Meskipun kita telah bertumbuh ditempat berbeda Dan waktu telah merawat nafas kita sehari demi sehari Aku terlalu ingin menemuimu diakhir mimpi tetapi sepertinya kau tau bahwa jalan itu sudah mengabur Bahkan jauh sebelum aku menyadari aku telah memimpikanmu kembali Dan mata kita tak lagi bisa beradu pandang, meskipun hanya lewat mimpi

Pernikahan, kelahiran, kematian yang akhirnya masing-masing kita rasakan adalah hadiah terindah dari waktu selama perpisahan kita

Bertemu dengan yang lain, penempa jiwa yang sama sekali tidak sama dengan apa yang kita lalui saat bersama Aku berpapasan dengan hujan, kemudian ia memberiku hangat dan kelembutan Engkau mungkin bertemu dengan bulan, sungai atau entah apalagi yang aku tidak pernah tahu, dan mereka mendekapmu, pergi ke masa depan Aku pun begitu, semakin jauh aku akan berjalan ke tempat yang seharusnya tidak sama denganmu Sebisa mungkin tidak ingin berusaha menemukanmu, Hanya saja dalam mimpi, Mungkin sesekali.. iya, kita bisa beradu pandang, batinku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun