Hidup sebagaimana penyangkalan yang kita berikan pada masa lalu yang tidak ingin dikenang lagi
Untuk sepasang mata yang pernah membuatku jatuh cinta karena binarnya
Untuk seulas senyum yang pernah menertawai kekonyolan yang kuperbuat
Untuk kemarahan yang terlontar entah karena apa
Semalam aku merinduimu
Benar saja kata pasanganku, aku tidak akan pernah bisa melupakanmu Meskipun kita telah bertumbuh ditempat berbeda Dan waktu telah merawat nafas kita sehari demi sehari Aku terlalu ingin menemuimu diakhir mimpi tetapi sepertinya kau tau bahwa jalan itu sudah mengabur Bahkan jauh sebelum aku menyadari aku telah memimpikanmu kembali Dan mata kita tak lagi bisa beradu pandang, meskipun hanya lewat mimpi
Pernikahan, kelahiran, kematian yang akhirnya masing-masing kita rasakan adalah hadiah terindah dari waktu selama perpisahan kita
Bertemu dengan yang lain, penempa jiwa yang sama sekali tidak sama dengan apa yang kita lalui saat bersama Aku berpapasan dengan hujan, kemudian ia memberiku hangat dan kelembutan Engkau mungkin bertemu dengan bulan, sungai atau entah apalagi yang aku tidak pernah tahu, dan mereka mendekapmu, pergi ke masa depan Aku pun begitu, semakin jauh aku akan berjalan ke tempat yang seharusnya tidak sama denganmu Sebisa mungkin tidak ingin berusaha menemukanmu, Hanya saja dalam mimpi, Mungkin sesekali.. iya, kita bisa beradu pandang, batinku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H