Mohon tunggu...
Ranting Basah
Ranting Basah Mohon Tunggu... -

"Karena tunas, bunga, dan buah, hanya tumbuh di ranting yang basah...." ---> Klik: www.ranting-basah.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Matematika Sederhana "Writerpreneur"

17 Maret 2013   11:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:37 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dewasa ini, istilah entrepreneur sudah menjadi komoditi. Entrepreneur, banyak diartikan banyak kalangan sebagai wirausaha atau pebisnis. Maka ketika ada orang yang berbisnis di internet, pendidikan, segera akan dipadankan dengan netpreneur dan edupreneur.

Secara sederhana, para ahli mengatakan bahwa bisnis adalah tentang memberi nilai tambah pada sesuatu. Tentu saja ukurannya materi. Maka, ketika orang ramai membincang writerpreneur, bagaimanakah membuat nilai tambah dari sebuah tulisan?


Bambang Trim merumuskan dengan sederhana tentang writerpreneur. Katanya,"Writerpreneur adalah seseorang yang mampu mengubah satu rim 'kertas kosong' seharga Rp 30.000 menjadi 'kertas berisi tulisan' seharga Rp 30.000.000."


Bagaimana hitung-hitungannya? Satu rim kertas sama dengan 500 lembar kertas kosong. Jika dibagi lima, maka masing-masing akan setara dengan 100 lembar kertas. Ya, masih kosong. Maka kertas kosong itu harus kita isi dengan tulisan hingga menjadi sebuah buku dengan tebal halaman sebanyak seratus, yang jika menjadi sebuah buku akan berkisar menjadi 112-128 halaman.

Jika punya posisi tawar tinggi, kata Bambang Trim, satu lembar kertas yang sudah berisi tulisan itu akan dihargai Rp 60.000 x 100 halaman = 6jt per buku. Maka dari satu rim kertas, dapat menghasilkan Rp 6.000.000 x 5 buku = Rp 30.000.000. Satu buku seharusnya dapat dikejar dalam waktu satu bulan, maka penghasilan seorang writerpreneur akan setara dengan penghasilan pegawai kelas manajemen.

Kalau lebih produktif, misalnya dapat menghasilkan 2 buah buku per bulan atau satu buku per dua minggu, maka penghasilan seorang writerpreneur setara dengan general manajer kelas menengah.


Sungguh, ini hanya matematika sederhana. Sangat mungkin membuat selembar kertas kosong yang mungkin harganya Rp 25 menjadi berkali-kali lipat. Tentu saja, seorang writerpreneur juga mesti membekali diri dengan pengalaman, intuisi bisnis, dan ketekunan.

Anda tertarik?


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun