Mohon tunggu...
Rantika Nur Assiva
Rantika Nur Assiva Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Hobi menulis dan membaca. Topik konten favorit yaitu pendidikan, literasi, psikologi, dan politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

All Eyes On Rafah

5 Juni 2024   12:39 Diperbarui: 5 Juni 2024   14:08 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

All Eyes On Rafah

Wilayah Rafah adalah kota yang diklaim sebagai zona paling aman dari serangan militer zionis. Namun, saat ini pada faktanya zionis Yahudi tetap saja melancarkan serangan sampai ke pengungsian di Rafah.


Brutal dan biadab !. Itulah sebutan yang tepat dilontarkan pada negara zionis Yahudi. Tidak pernah menggubris kecaman dari berbagai pihak dan negara lain, justru terus melancarkan serangan brutal dan membabi buta terhadap warga Gaza.


Militer zionis beberapa hari lalu meluaskan wilayah serangan mereka hingga ke Rafah. Daerah terakhir yang menjadi penampungan untuk 1,5 juta warga Gaza. Mereka juga memblokade bantuan kemanusiaan dan menyerang berbagai suplai logistik untuk para korban, membunuh warga dengan serangan militer, membiarkan kelaparan, dan kekurangan fasilitas medis. Sampai pekan ini jumlah korban tewas diperkirakan tembus 35 ribu jiwa, hampir separuh korban adalah perempuan dan anak-anak.


Kebrutalan zionis Yahudi mengundang kecaman dari banyak penduduk dunia. Tagar "All Eyes On Rafah" beberapa hari lalu sempat menjadi trending topic dibeberapa platform sosial media. Banyak penggunaan sosial media yang mengirimkan tulisan keprihatinan atas kondisi Rafah dan mengecam tindakan keji militer Yahudi.


Di banyak negara, orang berbondong-bondong berdemonstrasi mengutuk kejahatan zionis. Di Amerika Serikat, ribuan mahasiswa berdemonstrasi di berbagai kampus seperti Universitas Colombia, UCLA, George Washington, dsb. Selain mengecam entitas Yahudi, para pendemo juga menyerukan, "Free Palestine". Hal yang sama juga terjadi di Kanada; beberapa negara di Eropa seperti Jerman, Prancis dan Inggris; juga negara-negara Asia seperti Jepang dan Korea Selatan.


Fenomena ini menunjukkan kebencian terhadap negara zionis semakin meluas. Banyak negara dan warganya di dunia yang sudah merasa muak dengan kekejaman zionis. Begitu banyaknya kecaman, tetap saja zionis Yahudi menyerang dengan brutal.

Firman Allah SWT :

"Dan orang-orang Yahudi berkata, "Tangan Allah terbelenggu." Sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu, padahal kedua tangan Allah terbuka; Dia memberi rezeki sebagaimana Dia kehendaki. Dan (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu pasti akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan mereka. Dan Kami timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari Kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya. Dan mereka berusaha (menimbulkan) kerusakan di bumi. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." (TQS. Al-Ma'idah : 64)


Sebenarnya zionis Yahudi sudah mengalami kekalahan dengan banyaknya kerugian yang dialami, seperti : banyaknya tank, buldoser, helikopter, dan drone yang rusak. Selain itu, jumlah prajurit Yahudi yang tewas dan terluka hingga tahun ini mencapai 3.600 personil. Dilaporkan juga 2.000 anggota pasukan mengalami gangguan jiwa. Militer zionis juga diguncang dengan tingginya angka bunuh diri tentara mereka akibat perang.


Sedemikian rapuhnya posisi entitas Yahudi belum akan membuat krisis di Palestina selesai. Pasalnya solusi sesungguhnya ada di tangan umat muslim, bukan pada bangsa-bangsa lain. Selain itu musibah besar umat hari ini justru adalah keberadaan penguasa Muslim yang menghalangi penyelesaian krisis Gaza. Para penguasa itu bukan saja berdiam diri, melainkan juga menghalang-halangi setiap upaya penyelesaian krisis di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun