Mohon tunggu...
Ranti Chantika
Ranti Chantika Mohon Tunggu... Model - insyaallah

wanita tangguh

Selanjutnya

Tutup

Money

Optimalkan Peluang Ini, Indonesia Siap Menjadi Negara Maju

10 Maret 2020   12:05 Diperbarui: 10 Maret 2020   12:16 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keadaaan ekonomi Indonesia saat ini belum bisa dikatakan baik, karena masih banyak pengangguran dimana mana. Yang sangat menyayangkan sebagian besar pengangguran di Indonesia merupakan warga usia produktif, yang seharusnya bisa dioptimalkan pemerintah untuk menunjang Indonesia menjadi negara maju dengan SDM yang berkualitas.

Diperkirakan pada tahun 2030 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Bonus demografi sendiri merupakan fenomena dimana struktur penduduk sangat menguntungkan dari sisi pembangunan. Sebab jumlah penduduk usia produktif(15-64 tahun) sangat besar sementara proposi usia muda kecil dan usia lanjut belum banyak. Pada periode tersebut penduduk usia produktif di prediksi mencapai 64% dari total jumlah sebesar 297 juta jiwa.

"Bonus demografi merupakan kesempatan emas bagi Indonesia dalam peningkatan SDM dan salah satu cara pendukung agar Indonesia menjadi negara maju.Kalau Indonesia mampu memanfaatkan masa emas tersebut maka Indonesia berhasil mengambil peluang dari bonus demografi," ungkap Plt.Kepala Biro Humas Kominfo Ferdianansu Setu. Menurut Ferdianansu, Indonesia dimasa depan diprediksi akan berada dikekuatan ekonomi nomor empat secara global.

Indonesia akan dapat merasakan bonus demografi yang sangat menguntungkan ini jika memiliki SDM yang berkualitas yang memacu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Namun jika Indonesia tidak dapat mengoptimalkan puncak demografi ini justru akan menjadi beban ekonomi yang sangat merugikan negara.

"Bonus demografi dapat menjadi bencana demografi jika sumber daya manusia tidak memiliki kualitas baik yang ditandai dengan tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah. Untuk itu, Indonesia perlu mempertimbangkan kebijakan untuk mengoptimalkan perubahan struktur penduduk tersebut," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.

Guru besar Ekonomi Kependudukan Universitas Indonesia Sri Moertiningsih Aioetomo mengungkapkan " Pemerintah harus segera menata elemen-elemen penting jika ingin menikmati bonus demografi." Antara lain: Pertama,mencermati perubahan struktur penduduk. Kedua,menjaga kesehatan ibu dan anak.Ketiga,investasi bidang pendidikan. Keempat, kebijakan ekonomi untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Kelima,good governance serta prosedur tentang investasi. Terakhir, pertumbuhan ekonomi yang dapat diindikasikan dengan jumlah produksi yang lebih besar dari tingkat konsumsi.

Pemerintah harus lebih kritis menanggapi bonus demografi ini. Perlu upaya yang maksimal dari pemerintah agar bonus demografi ini benar-benar akan membawa Indonesia menjadi negara yang maju. Usia produktif harus didorong untuk terus meningkatkan produktivitas.Untuk menghadapi nya perlu diisi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan netto dari bonus demografi.

Pemerintah sudah berusaha mengoptimalkannya dengan memperbaiki kualitas pendidikan,kualitas kesehatan,dan penyediaan lapangan pekerjaan sebagai modal Indonesia untuk mengahadapi bonus demografi.

Data menunjukkan bahwa pemerintah sebenarnya telah berupaya keras dalam mempersiapkannya. Pada anggaran APBN 2018, alokasi anggaran kesehatan mencapai Rp111 triliun atau sekitar 5% dari total belanja negara sebesar Rp 2.220,7 triliun. Pada APBN 2019 anggaran pendidikan juga meningkat menjadi Rp 123,1 triliun dari total Rp 12,1 triliun atau naik 11%.

Selain itu salah satu fokus pemerintah dalam pemerataan SDM adalah  melalui beasiswa bidik misi dan penguatan pendidikan vokasi. Untuk mempersiapkan tenga kerja terampil yang sesuai kebutuhan industri dalam negri maupun luar negri.

Bapak Presiden Joko Widodo pernah menyatakan bahwa bonus demografi itu ibarat pedang bermata dua, artinya dapat memberikan dampak positif dan negatif. Bonus demografi akan membawa Indonesia  pada puncak kejayaan  jika pemerintah mampu mengelola aset- aset pendukung bonus demografi dengan baik. Namun sebaliknya jika gagal maka angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia akan bertambah dan membuat Indonesia semakin terpuruk. Oleh karena itu sebagai warga negara Indonesia kita perlu bekerja sama dengan pemerintah dalam mempersiapkan kedatangan bonus demografi agar peluang ini dapat membawa Indonesia menjadi negara maju dan sejahtera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun