Mohon tunggu...
Ranti Zahirah
Ranti Zahirah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sriwijaya

Mahasiswa Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Keluarga dalam Menaggapi KDRT pada Pola Asuh Otoriter

10 Oktober 2023   14:22 Diperbarui: 10 Oktober 2023   14:48 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan keluarga harus mengajarkan nilai-nilai kesetaraan gender dan menghilangkan sikap dominan yang mungkin ada dalam pola asuh otoriter. Keluarga harus memahami bahwa seluruh anggota keluarga mempunyai hak dan martabat yang sama, tanpa memandang gender. Dengan mendorong kesetaraan gender, keluarga dapat mencegah kekerasan dalam rumah tangga yang dapat timbul akibat ketidakadilan dan ketidakseimbangan kekuasaan.

4. Mengembangkan keterampilan mengasuh anak yang positif

Pendidikan keluarga harus membekali orang tua dengan keterampilan dan strategi pengasuhan yang positif. Hal ini melibatkan pembelajaran bagaimana menjadi orang tua dengan cara yang responsif, penuh kasih sayang, dan mendukung perkembangan anak. Orang tua perlu belajar bagaimana menetapkan batasan yang sehat, memuji dan memberi penghargaan kepada anak-anak mereka, dan mengajari mereka cara memecahkan masalah. Melalui pola asuh yang positif, keluarga dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung untuk mencegah kekerasan dalam rumah tangga.

5. Akses terhadap sumber daya dan dukungan

Pendidikan keluarga harus memberikan informasi tentang sumber daya dan dukungan  bagi keluarga yang menghadapi pola asuh otoriter dan risiko kekerasan dalam rumah tangga. Ini termasuk pusat krisis, lembaga bantuan hukum dan layanan dukungan psikologis. Dengan mengakses sumber daya ini, keluarga bisa mendapatkan bantuan yang mereka perlukan untuk mengatasi pola asuh otoriter dan mencegah kekerasan dalam rumah tangga.

Singkatnya, pendidikan keluarga berperan penting dalam menyikapi pola asuh otoriter yang cenderung menimbulkan kekerasan dalam rumah tangga. Melalui peningkatan kesadaran, komunikasi yang efektif, pemahaman tentang kesetaraan gender, pengembangan keterampilan mengasuh anak yang positif dan akses terhadap sumber daya dan dukungan, keluarga dapat mencegah kekerasan dalam rumah tangga dan menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun