Mohon tunggu...
Ranthi Bariel Putri
Ranthi Bariel Putri Mohon Tunggu... -

Supporting Staff Marine Education in Coral Reef Rehabilitation and Management Program II - Indonesian Institute of Sciences\r\n(Find me http://bluebiroeindonesia.blogspot.com and http://ranthibarielputri.blogspot.com)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Peluk Aku - Kau Akan Tenang

4 Juli 2011   07:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:57 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13097503151449034678

Siang begitu panas .. Teriknya mentari mengucurkan keringat ... deras! Pandanganku kembali tertuju pada wajahmu .. Kian murung seakan memendam sedih itu .. Sesaat kau balas pandangan itu dengan senyuman .. Kau berusaha membuatku tenang, padahal dirimu sedang gundah .. Dalam hati aku berbisik (" ... jangan paksakan sayang, kalau memang kau butuh menangis, menangislah ... Peluk Aku - Kau Akan Tenang ...") Siang itu semakin panas ... Terik mentari semakin mengucurkan keringat ... deras! Kau kembali menatap aku ... kemudian menatap kedepan dengan tatapan kosong .. Dalam hati aku kembali berbisik (" ... jangan paksakan sayang, kalau memang kau butuh menangis, menangislah ... Peluk Aku - Kau Akan Tenang ...") Siang panas itu ... Kini mengandung hujan! Terik matahari siang itu mengucurkan tetesan buliran air hujan ... deras! Kau kembali menatap aku ... pada matamu kutahu itu bukan air hujan Kau telah menangis ... "Sayang ... menangislah! Biarkan airmatamu keluar! PELUK AKU - KAU AKAN TENANG" Kau memeluk aku, aku rasakan gundahmu kian dalam Tapi aku yakin kini, kau merasa tenang Sayang, setelah kau tenang ... Jangan menangis lagi! Namun jika kau butuh menangis, menangislah Lalu PELUK AKU - KAU AKAN TENANG

(Putri Bariel - Untuk kekasihku yang sedang merasakan kegundahan!)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun