Kla Project - Yogyakarta Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu Masih seperti dulu Tiap sudut menyapaku bersahabat penuh selaksa makna Terhanyut aku akan nostalgi saat kita sering luangkan waktu Nikmati bersama suasana Jogja Di persimpangan, langkahku terhenti Ramai kaki lima menjajakan sajian khas berselera Orang duduk bersila Musisi jalanan mulai beraksi seiring laraku kehilanganmu Merintih sendiri, di tengah deru kotamu (Walau kini kau t’lah tiada tak kembali) Oh… (Namun kotamu hadirkan senyummu abadi) (Izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi) (Bila hati mulai sepi tanpa terobati) Oh… Tak terobati Musisi jalanan mulai beraksi, oh… Merintih sendiri, di tengah deru, hey… Walau kini kau t’lah tiada tak kembali Namun kotamu hadirkan senyummu abadi Izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi (untuk s’lalu pulang lagi) Bila hati mulai sepi tanpa terobati, oh… (Walau kini kau t’lah tiada tak kembali) Tak kembali… (Namun kotamu hadirkan senyummu abadi) Namun kotamu hadirkan senyummu yang, yang abadi (Izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi) Izinkanlah untuk s’lalu, selalu pulang lagi (Bila hati mulai sepi tanpa terobati) Bila hati mulai sepi tanpa terobati Walau kini engkau telah tiada (tak kembali) tak kembali Namun kotamu hadirkan senyummu (abadi) Senyummu abadi, abadi… Yogyakarta... selalu membuat saya bisa tersenyum lagi (seperti kata Kla). Dengan semua peristiwa yang terjadi dan dengan semua budaya, seni, orang, keadaan alam dan semua yang ada di dalamnya. Meski saat ini keadaanmu jauh dari apa yang aku harapkan, namun perlahan tapi pasti wajahmu akan kembali tersenyum, dengan suara seni yang terus mengalir tak henti tiap malam. Dengan keramahan masyarakat yang selalu mengingatkan para wisatawan untuk selalu kembali dan kembali lagi. Dengan semua kesederhanaan. Yogyakarta... aku ingin melihatmu seperti sedia kala ingin menikmati makanan khasmu ingin merasakan kesederhanaanmu ingin berada di antara keheningan malam ingin mencari semuanya Gift from God [caption id="attachment_74389" align="alignleft" width="300" caption="Kuda lumping"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H