Mohon tunggu...
Ranny Noviany
Ranny Noviany Mohon Tunggu... -

Let me.. be me.. seorang maniak membaca, terutama novel. Bangga dan terus berusaha menjadi seorang pendidik di sekolah dasar Tridaya Tunas Bangsa, dan sekarang sedang mencoba untuk belajar menulis ^.^

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Renungan Pagi Hari

30 September 2010   06:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:50 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Entah kenapa ketika bangun tidur hal yang pertama terpikir adalah bubur ayam. Itu sih gak perlu ditanyakan yaa.. pasti karena lapar. Eh, tapi gak juga loh, buktinya setelah satu jam berlalu dari saat bangun tidur aku masih bertahan untuk tidak makan. Hehe... mungkin karena emang belum ada apa-apa di rumah. Hal kedua yang terpikir setelah bubur ayam adalah Izy -anakku- yang mulai memutari kasur dengan pampers yang sudah penuh. Uuppsss... harus cepat ganti dulu.... Tapi Izy masih tidur nyenyak... jadi gak tega, takut membangunkannya. Jadi kegiatan tersebut kutunda dulu. [caption id="attachment_274236" align="alignleft" width="230" caption="Bapak teori relativitas yang jenius.. ^^"][/caption] Hal ketiga, aku mulai berpikir tentang Einstein, bapak teori relativitas waktu. Sempat terpikir ngapain jugaaa mikirin dia, saudara bukan, kenal juga nggak. Tapi beneran jadi kepikiran, seseorang bisa memikirkan sebuah karya yang jenius sepertinya. Sementara seseorang yang lain ketika bangun tidur cuma mikirin bubur ayam. Gak kreatif banget ya? Waktu itu relatif.. kata Einstein.. bener juga sih.. sejam membaca komik terasa sebentaaar sekali dibanding sejam membaca buku tebal manajamen bisnis. Eh, berarti membosankan atau tidaknya aktifitas yang dijalani menentukan lama tidaknya waktu. Tapi itu juga berarti waktu benar-benar tergantung pada setiap individu. Karena tentu saja suatu kegiatan disebut membosankan atau tidak tergantung pada minat dan bakat dari individu-individu yang berbeda. Tapi kalau begitu waktu akan jadi berbeda-beda. Untuk orang yang benar-benar menikmati hidup mungkin waktu terasa cepat berlalu, tapi kalau orang yang udah bosen idup mungkin merasa waktu berjalan lambat sekali dan ingin cepat-cepat berakhir. Tapi kan satu hari bagi setiap orang tetep 24 jam? Waktu benar-benar relatif ya? Kalau saja setiap orang dapat menghargai waktu dan mempergunakan 24 jam dalam sehari miliknya dengan bijaksana - bukan seperti seseorang yang ketika bangun tidur dan setelah satu jam berikutnya hanya memikirkan bubur ayam tanpa berbuat apa-apa- mungkin kehidupan yang dijalani akan lebih bermakna dan bermanfaat. Kata Nidji, "Waktu adalah kunci.. untuk kita menaklukan dunia..." (lirik ngasal.. hehehe) ... tuh kan, waktu itu kunci, kalau kita bisa menguasai waktu dan bukan waktu yang menguasai kita, mungkin aja kita bisa menaklukan dunia. Kita bisa jadi raja dunia... apaaaa cobaa. Hehe, intinya mungkin kita harus lebih menghargai waktu, dan mempergunakan setiap detik, menit, dan jam yang kita dapatkan dari Illahi dengan sebaik-baiknya. Dengan begitu kehidupan kita akan lebih bermakna. Cieeee... Okeee deh.. kalau begitu sekarang juga akan kuganti pampers anakku yang mulai bangun. Setelah itu langsung beli bubur ayam untuk memanfaatkan waktu yang sudah disia-siakan dari tadi. Eh, tunggu sebentar, ada hal keempat yang kupikirkan... aku harus ke kamar mandi dulu!!! Maafin Unda, Izy, bentar lagi Unda ganti pampersmu....

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun