ARTIKEL
Folklor
Ditulis : Rani Wahyuni
Fakultas Sastra Indonesia
Universitas Pamulang
2024
Abstrak
Folklor adalah bagian penting dari kebudayaan yang mencakup tradisi dan warisan budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi. Artikel ini mengeksplorasi pengertian folklor, kategori-kategorinya, dan peranannya dalam masyarakat. Folklor terdiri dari tiga jenis utama: folklor lisan, sebagian lisan, dan bukan lisan. Masing-masing memiliki fungsi unik dalam mempertahankan dan menyebarkan norma-norma sosial, nilai-nilai budaya, serta identitas kelompok. Studi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana folklor mempengaruhi dinamika sosial dan kebudayaan masyarakat Indonesia.
Pendahuluan
Folklor, yang berasal dari kata "folk" dan "lore," merujuk pada sekelompok orang yang berbagi tradisi yang diwariskan secara turun temurun. Dundes (dalam Danandjaja, 1997) mendefinisikan "folk" sebagai kelompok orang dengan karakteristik fisik, budaya, dan sosial yang khas. Sementara "lore" mencakup tradisi dan pengetahuan yang diwariskan baik secara lisan maupun non-lisan. Dalam konteks Indonesia, folklor memainkan peran penting dalam menjaga dan menyebarkan kebudayaan lokal di tengah arus modernisasi.
Studi ini akan mengkaji tiga kategori utama folklor: folklor lisan, sebagian lisan, dan bukan lisan. Setiap kategori ini memiliki cara unik dalam mempertahankan dan menyebarkan nilai-nilai budaya. Dengan memahami peran dan fungsi dari masing-masing kategori folklor, kita dapat menghargai bagaimana tradisi ini membantu membentuk identitas dan keberlanjutan budaya dalam masyarakat.
Pembahasan
Pengertian Folklor
Folklor adalah studi tentang kebudayaan yang mencakup segala bentuk tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Menurut Dundes (dalam Danandjaja, 1997), "folk" adalah kelompok orang yang dapat dikenali dari ciri-ciri fisik, bahasa, dan budaya mereka. "Lore" adalah tradisi yang diwariskan dalam bentuk verbal maupun non-verbal. Wulandari (2017) menambahkan bahwa suku atau kelompok ini dikenal melalui garis keturunan dan memiliki ciri khas tertentu.
Kategori Folklor
Folklor Lisan:
Folklor lisan, atau tradisi lisan, disampaikan sepenuhnya melalui ucapan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Bentuk ini mencakup dongeng, legenda, pantun, dan syair. Misalnya, cerita rakyat seperti "Malin Kundang" mengandung moral dan nilai yang penting bagi masyarakat yang menceritakannya. Danandjaja (1991) mengidentifikasi fungsi utama dari folklor lisan termasuk mengungkapkan norma sosial, memberikan kritik sosial, dan mendidik generasi berikutnya.
Folklor Sebagian Lisan:
Folklor sebagian lisan adalah kombinasi dari lisan dan isyarat gerak, sering kali memiliki makna yang terkait dengan aspek spiritual atau kepercayaan lokal. Contohnya termasuk permainan rakyat dan upacara adat yang sering kali menyertakan cerita dan tarian. Bentuk ini mencerminkan interaksi antara lisan dan gerakan, seperti dalam permainan tradisional "kasti" yang juga mengandung cerita atau legenda lokal.
Folklor Bukan Lisan:
Folklor bukan lisan mencakup tradisi yang diwariskan melalui benda-benda fisik dan tindakan non-verbal. Ini termasuk arsitektur tradisional, pakaian adat, makanan khas, dan obat-obatan tradisional. Misalnya, rumah adat Minangkabau dengan atapnya yang khas mencerminkan nilai-nilai dan estetika masyarakat yang membangunnya. Zaidan (2015) menekankan bahwa pewarisan budaya melalui objek material ini memainkan peran penting dalam mempertahankan identitas budaya.