Remaja adalah masa dimana orang masih mempunyai tingkat emosi paling tinggi. Remaja sekarang merasa percaya diri untuk menjadi penggunan lalu lintas meskipun tidak memiliki SIM atau memakai helm. Karena faktor kebutuhan yang tinggi membuat para remaja ingin mengendarai kendaraan seperti motor atau mobil. Lihat saja dijalanan, pengguna motor kebanyakan adalah siswa SMP, SMA, yang belum mempunyai SIM. Lalu adakalanya mereka tidak menggunakan helm SNI. Dengan berbagai alas an, remaja menggunakan kendaraan, missal naik angkot itu panas, lama dan macet. Naik bus itu panas dan pasti kejebak macet. Sehingga mereka seringkali meminta kendaraan pada orang tua mereka untuk pergi ke sekolah atau tempat lainnya. Remaja demikian, bisa dikatakan remaja galau. Terjadinya kecelakaan lalu lintas akibat pengemudi yang lalai, tidak tertib mematuhi peraturan lalu lintas atau kurang perhatian orang tua dalam mendidik remaja.
Berikut faktor penyebab remaja mengalami kecelakaan lalu lintas:
1.Kurang konsentrasi ketika mengemudi
Sering menelpon atau mengetik sms, merupakan aktivitas yang sangat membahayakan.
2.Terlalu mengambil resiko
Pengemudi sering tidak tertib berlalu lintas, missal tidak menggunakan helm SNI,  belok kanan atau kiri tidak menyalakan lampu sen, serta sering menerobos lampu merah.
3.Ngebut
Kebanyakan remaja sering merasa percaya diri dan mengganggap mengebut itu lebih baik, padahal hal ini sangat membahayakan pengemudi dan pengguna jalan lainnya.
4.Kepasitas mobil
Penumpang dalam mobil haruslah sesuai dengan kapasitas mobil yang tersedia.
5.Mengendarai di bawah pengaruh alcohol
Hal ini sangat berpengaruh terhadap pengemudi, karena alkohol membuat kurang konsentrasi.
6.Tidak menggunakan sabuk pengaman
7.Mengemudi dalam keadaan mengantuk
8.Memilih mobil yang salah
9.Kurang perhatian orang tua
Orang tua adalah orang yang paling berperan untuk remaja. Karena merekalah yang bisa membimbing dan mendidik anak secara penuh. Sehingga perlu adanya perhatian orang tua yang lebih terfokus untuk keselamatan remaja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H