Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, tidak hanya mengandung nilai-nilai filosofis dan moral, tetapi juga memperkuat peran kritis mahasiswa dalam membangun kesadaran sosial. Pemikiran kritis adalah kemampuan untuk mengkaji secara mendalam, mempertanyakan, dan menginterpretasikan informasi serta realitas sosial di sekitar kita.Â
Dalam konteks ini, mahasiswa sebagai agen perubahan sosial memiliki tanggung jawab untuk menerjemahkan nilai-nilai Pancasila ke dalam tindakan konkret yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat.
Salah satu aspek krusial dari Pancasila adalah gotong royong, yang menekankan pentingnya kerjasama dan solidaritas dalam mencapai kesejahteraan bersama.Â
Mahasiswa dengan pemikiran kritis dapat menggali makna mendalam dari nilai gotong royong ini, tidak hanya sebagai konsep sosial tetapi juga sebagai prinsip yang harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka dapat menjadi agen perubahan dengan mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan sosial, pembangunan masyarakat, atau kampanye untuk keadilan sosial.
Selain itu, sila keempat Pancasila, demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, menuntut adanya pemikiran kritis yang mengakar dalam kehidupan demokratis. Mahasiswa perlu memahami bahwa demokrasi bukan hanya tentang pemilihan umum tetapi juga tentang partisipasi yang inklusif, transparansi, dan akuntabilitas.Â
Dengan mempraktikkan pemikiran kritis, mahasiswa dapat mengkritisi kebijakan yang tidak memihak rakyat, mengadvokasi kepentingan masyarakat luas, dan memastikan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Namun, tantangan bagi mahasiswa dalam membangun kesadaran sosial melalui pemikiran kritis adalah menghadapi resistensi atau ketidaksetujuan dari pihak-pihak yang mempertahankan status quo atau kepentingan tertentu. Namun demikian, keberanian untuk berbicara dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila adalah langkah awal yang penting.Â
Dengan mengintegrasikan pemikiran kritis dan nilai-nilai Pancasila, mahasiswa dapat berperan sebagai agen perubahan yang tidak hanya menciptakan perubahan positif di lingkungan sekitar mereka tetapi juga membawa dampak yang berkelanjutan bagi masyarakat secara luas.
Rani Aprianty SinagaÂ
ICA KARINA SEMBIRINGÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H