Setelah si kecil lahir, bunda dapat memberikan nutrisi lengkap dengan cara memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan kemudian dilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping ASI yang lengkap dan bergizi sesuai anjuran dokter. Contoh kandungan MPASI yang baik adalah gandum, umbi-umbian, kacang-kacangan, susu, telur, buah sayuran yang kaya akan vitamin. Makanan pendamping ASI yang tidak higienis, seperti makanan yang sudah terkontaminasi bakteri patogen, dapat menyebabkan anak terinfeksi diare yang dapat berujung pada pertumbuhan linier yang buruk dan pengerdilan. Oleh karena itu, peningkatan praktik kebersihan makanan pendamping ASI yang aman dapat membantu mencegah kontaminasi makanan pendamping ASI dan secara tidak langsung mencegah stunting pada anak.Â
Selain asupan, mengikuti semua program imunisasi dasar dan imunisasi tambahan serta rajin berkunjung ke posyandu atau puskesmas dapat menjauhkan balita dari stunting karena dengan membawa si kecil ke posyandu, bunda bisa memantau berat badan dan tinggi badan si kecil. Tidak lupa juga selain hal-hal yang di atas tadi, tentunya bunda sangat dihimbau untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan tempat tinggal. Bunda juga harus memperhatikan kebersihan bahan dan alat makanan yang bunda gunakan dengan cara rutin mencuci tangan, membersihkan peralatan makan agar steril dan memastikan air yang dikonsumsi terjamin kebersihannya.Â
Kesimpulannya untuk mencegah anak menjadi pendek karena stunting, diperlukan pemahaman lebih terkait hal-hal apa saja yang mendasari pola hidup yang sehat sejak dan saat si kecil masih berada di dalam kandungan. Selalu waspada dan segera periksakan si kecil ke dokter jika bunda melihat tanda-tanda stunting pada si kecil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H