Seni memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan kognitif dan psikomotor anak usia dini. Melalui seni, anak dapat mengembangkan kreativitas, imajinasi, keterampilan sosial, keterampilan kognitif dan psikomotorik yang lebih baik.
Seni adalah cara mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengalaman. Kegiatan seni memungkinkan anak untuk belajar warna, bentuk, tekstur dan garis. Anak-anak dapat belajar tentang perbedaan dan persamaan antara benda-benda dalam gambar dan bagaimana benda-benda tersebut berhubungan satu sama lain. Seni juga dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, pemikiran kritis dan pemecahan masalah kreatif.
Seni juga dapat membantu anak mengembangkan keterampilan motorik halusnya. Saat anak-anak menggambar, memotong, merekat atau melukis, mereka menggunakan otot polos di jari dan tangan mereka. Kegiatan seni seperti memegang pensil atau kuas, menggunting kertas dan merekatkan bahan dapat membantu anak mengembangkan kemampuan motoriknya. Selain itu, seni dapat membantu anak mengembangkan koordinasi tangan-mata, keterampilan mengontrol gerakan tubuh, dan keterampilan motorik.Â
Seni juga dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial mereka. Ketika anak-anak bekerja dalam kelompok untuk menciptakan sebuah karya seni, mereka belajar untuk bekerja sama, berbagi ide, dan saling membantu. Hal ini dapat membantu anak mengembangkan keterampilan sosial seperti B. Bergantian, berbicara dengan baik dan bekerja sama dengan orang lain.
Selain itu, seni dapat membantu anak mengembangkan keterampilan emosionalnya. Melalui seni, anak dapat mengungkapkan perasaannya dan belajar mengatur emosinya. Anak-anak dapat menggunakan seni sebagai sarana untuk menghilangkan rasa takut atau kesedihan, atau untuk meningkatkan emosi positif seperti kebahagiaan dan kegembiraan.
Secara keseluruhan, seni memiliki banyak manfaat bagi perkembangan kognitif dan motorik anak usia dini. Kegiatan seni dapat membantu anak mengembangkan keterampilan kognitif seperti berpikir kritis, kreativitas dan pemecahan masalah, serta keterampilan motorik halus dan kasar.Â
Selain itu, seni dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial dan emosional serta memberi mereka alat untuk mengekspresikan diri dan mengatur emosi mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan seni dan membantu mereka mengembangkan bakatnya melalui seni. Berikut beberapa contoh seni yang dapat digunakan untuk melatih kemampuan kognitif dan psikomotor anak usia dini:
1. Seni visual:
Seni rupa seperti melukis, menggambar, scrap booking atau kerajinan tangan dapat membantu mengembangkan keterampilan motorik halus serta meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak.
2. Musik:
Aktivitas seperti menari, menyanyi, dan memainkan alat musik dapat membantu meningkatkan keterampilan motorik kasar dan halus, serta meningkatkan koordinasi tangan-mata dan memori.