Mohon tunggu...
Rani RizkyAmalia
Rani RizkyAmalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya adalah mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Kelautan di Universitas Airlangga. Selain berkuliah saya juga aktif dalam organisasi dan kepanitiaan baik di dalam maupun di luar kampus. Saya memiliki hobi menonton film dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

New Normal, New Solution, New Habit untuk Bantu Indonesia Bangkit

6 Juni 2022   22:28 Diperbarui: 6 Juni 2022   22:44 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : https://setjen.mpr.go.id/detailBerita/112/New-Normal-Covid-19-di-Indonesia,-Ini-Tanggapan-Wakil-Ketua-MPR

Pandemic COVID-19 di Indonesia yang berlangsung kurang lebih selama 2 tahun ini menyebabkan pengaruh yang signifikan dan mengubah tatanan kehidupan manusia. Masyarakat tidak dapat beraktivitas normal seperti dulu sebelum adanya pandemic, masyarakat diharuskan untuk tetap berada dirumah, menjaga jarak, dan menggunakan masker, 

selain itu bekerja atau kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dari rumah saat ini sudah menjadi hal yang lumrah atau tidak asing bagi masyarakat. Pemerintah pun telah melakukan banyak kebijakan, mulai dari PSBB (Pembatasan Berskala Besar-Besaran)  sampai ke PPKM (Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) untuk meminimalisir peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia. 

Terlepas dari kebijakan tersebut, sampai saat ini pemerintah belum bisa memperkirakan secara akurat kapan pandemic ini akan berakhir. Situasi tersebut akhirnya membuat pemerintah Indonesia untuk mulai menerapkan kebijakan new normal atau tatanan kehidupan normal baru sebagai respons realistis terhadap kasus COVID-19.

New normal adalah adaptasi kebiasaan baru dalam rangka menuju masyarakat produktif dan aman dari COVID-19), sedangkan new habit adalah kebiasaan baru. Pengertian lain dari new normal adalah sebuah scenario dalam mempercepat penanganan COVID-19 mencakup aspek kesahatan dan ekonomi-sosial.

Tujuan dari new normal adalah menata kehidupan dan perilaku baru di masa pandemic dengan tetap menerapkan protocol kesehatan. Dalam era new normal ini beberapa aspek dari kehidupan akan berubah secara permanen, perubahan tersebut menyangkut kehidupan pribadi maupun social. Masyarakat harus memberikan respon dalam hal ini agar nantinya mereka dapat bertahan dan mengatasi tantangan di era pandemic.

Kebiasaan baru yang harus dilakukan oleh masyarakat di era new normal salah satunya yaitu melakukan pengukuran suhu ketika hendak masuk ke tempat umum (kantor, sekolah, mall, dsb). Kebiasaan yang tak kalah penting yaitu selalu menggunakan masker ketika berpergian atau keluar rumah, baik dalam kondisi sehat maupun sedang sakit. 

Tidak hanya  itu masyarakat juga wajib melakukan physical distancing yaitu memberi jarak dengan orang lain, dan jangan lupa untuk selalu cuci tangan, disarankan kepada masyarakat selalu membawa handsanitizer kemanapun. Bagi kaum muslim harus mulai terbiasa membawa perlengkapan ibadah pribadi untuk menghindari penggunaan barang bersama ditempat umum. 

Selain alat ibadah masyarakat juga harus membawa alat makan pribadi untuk meminimalisir penularan COVID-19 dan sebagai upaya perilaku hidup bersih dan sehat. Kebiasaan lain yang harus dilakukan yaitu mengkonsumsi makanan yang bergizi dan vitamin, serta melakukan vaksinasi lengkap. Pada era new normal ini jangan sampai kita lalai terhadap protocol kesehatan dan membuat kasus COVID-19 di Indonesia mengalami peningkatan kembali.

 Penerapan berbagai kebijakan oleh pemerintah dalam rangka mengatasi COVID-19 baik secara langsung maupun tidak langsung sangat berdampak pada bidang ekonomi-sosial. Banyak pabrik yang gulung tikar dan merumahkan karyawan dengan melakukan PHK massal, Hal tersebut meningkatkan jumlah 

pengangguran di Indonesia dan menurunkan kualitas hidup masyarakat. Pemerintah sendiri telah mengeluarkan biaya yang banyak dari anggaran negara guna menyediakan stimulus untuk menopang berbagai sector yang terdampak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun