Perkembangan kehidupan spiritual pada remaja tidak dapat dilepaskan oleh pembinaaan kepribadian secara keseluruan. Karena kehidupan spiritual remaja adalah bagaian dari kehidupan sendiri, sikap atau tindakan seorang dalam hidupnya tidak lain dari panutan pribadinya yang bertumbuh dan berkembang sejak ia lahir, semenjak berada dalam kandungan. Semua pengalaman dilalui sejak dalam kandungan, mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan pribadi.Pada diri remaja akan mengalami suatu ketidakstabilan emosi dan perasaan, dimana dalam waktu bersamaan remaja akan mengalami masa kritis.
   Dimana remaja akan mengalami persolan-persoalan apakah dirinya akan mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi atau tidak. Jika remaja itu mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi maka akan mampu pula untuk selanjudnya, Sebaliknya bila remaja tidak mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi maka ia akan menjadi remaja yang senantiasa mengantungkan diri dengan orang lain.Sejalan dengan perkembangan jasmani dan ruhaninya. Maka agama pada remaja turut di pengaruhi perkembangan itu. Penghayatan para remaja terhadap ajaran agama dan tindak keagamaan yang tampak pada remaja banyak berkaitan dengan faktor perkembangan.Agama bagi remaja adalah hubungan antara dia, Tuhan dan alam. Perasaannya terhadap Tuhan merupakan pantulan dari sikap jiwanya terhadap alam luar, dapat dikatakan bahwa agama merupakan hasil dari interaksi antara dia dan lingkungannya. Sedangkan gambaran tentang Tuhan dan sifat-sifatnya dipengaruhi oleh kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri.Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Spiritual Remajaa.
KesimpulanÂ
Pada era digital, fenomena syirik di kalangan remajadan dewasa menjadi semakin kompleks akibat paparan informasi yang beragam dan sering kali tidak terverifikasi. Remaja cenderung terpengaruh oleh konten di media sosial yang dapat menyimpang dari ajaran spiritual yang benar. Tantangan utama adalah membedakan antara informasi yang bermanfaat dan yang menyesatkan, sehingga mereka dapat mengalami krisis identitas spiritual.Transformasi spiritual di kalangan remaja memerlukan pendekatan yang lebih inovatif, seperti menggunakan platform digital untuk edukasi dan diskusi tentang nilai-nilai agama. Mahasiswa sering kali mengabaikan isu ini karena kurangnya perhatian terhadap pentingnya spiritualitas dalam kehidupan modern atau karena keterbatasan dalam menyampaikan materi yang relevan. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kolaborasi antara pendidik, orang tua, dan komunitas untuk menciptakan ruang dialog yang mendalam, menggunakan teknologi untuk menginspirasi dan mendidik tentang spiritualitas yang sejati.Tantangan utama bagi remaja adalah pengaruh informasi yang mudah diakses, yang dapat menyebabkan kebingungan dalam memahami spiritualitas. Transformasi spiritual perlu dilakukan dengan pendekatan yang lebih relevan dan menarik bagi generasi ini. Mahasiswa jarang menggunakannya karena mungkin kurangnya pemahaman atau minat dalam isu-isu spiritual yang mendalam. Untuk mengatasi ini, penting untuk menyajikan materi yang menggugahpemikiran dan dapat mengaitkan nilai-nilai spiritual dengan kehidupan sehari-hari mereka.
Â
Sumber :
Islamic Education Journa (2025)Syirik Dalam Era Digital: Tantangan dan Transformasi Praktik Spiritual Dikalangan Remaja
Jurnal Budi Pekerti Agama ISlam (2024) Syirik Dalam Kehidupan Modern: Bahaya Yang Tak TerdugaDan Solusi Masa Kini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H