Mohon tunggu...
Politik

Aburizal Bakrie, Sosok Pengusaha dan Tokoh Politik Berdasarkan Teori Kepribadian Eysenck dan Adler

11 Desember 2017   14:45 Diperbarui: 11 Desember 2017   14:47 1221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Aburizal Bakrie yang akrab dipanggil Bakrie, Ical atau ARB lahir di Jakarta pada 15 November 1946. Ia adalah seorang pegusaha Indonesia yang pernah menjabat sebagai ketua umum partai Golkar sejak 9 Oktober 2009. Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dalam kabinet yang sama, namun posisisnya tersebut berubah dalam perombakan yang dilakukan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 5 Desember 2005.

Selepas menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Elektro Institut Teknologi Bandung, Bakrie kemudian fokus mengembangkan usaha keluarganya dan sempat memimpin Kelompok Usaha Bakrie dari tahun 1992 sampai 2004.  Bisnisnya tersebut berkembang di bidang pertambangan, kontraktor, telekomunikasi, informasi, industri baja dan media massa (termasuk televisi dan jejaring sosial path). Selain usaha, Bakrie juga pernah menjabat sebagai Presiden Forum Bisnis ASEAN pada tahun 1991-1995. Sebagai Presiden Asean Chamber of Commerce & Indutry pada tahun 1996-1998 dan pernah menjabat sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dalam dua periode yaitu pada tahun 1988-1993 dan 1993-1998.

Saat Bakrie menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Bakrie melancarkan kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi jumlah orang miskin di Indonesia sebanyak 3% dengan mengurangi jumlah subsidi BBM dan sebagai gantinya ia memberi bantuan keuangan kepada sekitar 6 juta orang. Selain itu, bakrie juga mencoba mengakhiri perseteruan antara Exxon Mobil Corporation dan PT Pertamina karena perusahaan tersebut berselisih mengenai keuntungan dan pengoperasian di Blok Cepu. Menurut Keith Loveard dari Concord Consulting, selama menjabat Bakrie mendukung kebijakan-kebijakan pasar bebas dan menentang subsidi BBM.

Menurut Eysenck berpendapat dasar umum sifat-sifat kepribadian berasal dari keturunan, dalam bentuk tipe dan trait. Dia juga berpendapat bahwa semua tingkahlaku dipelajari dari lingkungan. Aburizal Bakrie merupakan anak dari Achmad Bakrie. Aburizal Bakrie mampu meneruskan bisnis dari ayahnya dan menjadikan bisnis ayahnya tersebut lebih sukses dan berkembang. Bisnis yang dijalankan oleh Aburizal Bakrie saat ini merupakan bisnis yang diturunkan oleh ayahnya, ia juga mampu mengembangkan usaha ayahnya yang saat ini ia mimpin menjadi sangat berkembang dan kekayaannya menjadi sangat meningkat karena ia mampu melebarkan sayap bisnisnya keberbagai bidang. 

Selain itu, kunci utama dari kesuksesan Aburizal Bakrie adalah karena pandainya ia membaca situasi yang ada di lapangan. Aburizal Bakrie juga mampu membaca peluang yang ada, selain itu ia juga merupakan seorang yang pernah menjabat sebagai KADIN (Kamar Dagang dan Industri) sehingga dari situ Aburizal Bakrie mampu memanfaatkan jabatannya dahulu untuk mengembangkan bisnis dan mencari peluang.

Menurut analisis para ekonom, kepiawaian manajemen untuk melihat peluang dan waktu pengambilan keputusan menjadi kunci kesuksesan Bakrie. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla pun pernah menyatakan kebanggaannya pada Ical karena ia adalah orang pribumi pertama yang mendapat titel orang terkaya di Indonesia. Selain itu kepiawaian Bakrie dalam melihat situasi dilingkungan dapat dlilihat juga dari pendapatnya mengenai pengangguran "menurutnya,masalah pengangguran merupakan masalah serius yang hanya dapat diselesaikan dengan mengembangkan iklim investasi yang mendukung. 

Untuk melakukan hal ini, menurut Bakrie diperlukan perbaikan lingkungan buruh, reformasi pajak, peningkatan keamanan, penegakan hukum yang kuat, dan restrukturisasi program otonomi daerah". 

Selain itu, Aburizal Bakrie juga merupakan orang yang mempunyai minat sosial yang tinggi menurut teori Adler. Hal ini dijelaskan oleh Adler bahwa minat sosial berupa individu membantu masyarakat mencapai tujuan terciptanya masyarakat yang sempurna. Seperti jabatan yang pernah Bakrie duduki, ia merupakan ketua dari Menkokesra ( Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat) dimana ia diminta oleh presiden untuk menyampaikan bantuan langsung tunai senilai 14,1 triliun rupiah kepada 19 juta keluarga miskin untuk membantu mereka menghadapi kenaikan harga BBM. 

Dalam jabatan ini, Aburizal Bakrie bisa dibilang orang yang mmepunyai minat sosial yang tinggi karena pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beliau mempercayai Aburizal Bakrie sebagai seseorang yang menduduki jabatan tersebut.

Hal lain yang dapat menyatakan bahwa Aburizal Bakrie merupakan seseorang yang mempunya minat sosial yang tinggi adalah ketika ia menjabat sebagai ketua umum partai golkar. Dimana ia memiliki "Visi Indonesia 2045: Negara Kesejahteraan" yang meliputi "pembangunan Indonesia dari desa, penguatan peran negara, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, pemerataan pendapatan di antara masyarakat

pemerataan pembangunan antar daerah dan antar wilayah, pendidikan dan kesehatan yang berkualitas, penguatan komunitas dalam kerangka program pemberdayaan, pembangunan berkelanjutan yang berbasis "ekonomi biru" dan "ekonomi hijau", penegakkan hukum dan hak asasi manusia, pengembangan industri berbasis IPTEK dan inovasi berdaya saing tinggi, dan revitalisasi pertanian pangan dan niaga" dari visinya tersebut dapat dilihat bahwa Aburizal Bakrie sangat ingin memajukan negaranya dan memberantas kemiskinan yang ada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun