Mohon tunggu...
Rani elisa purba
Rani elisa purba Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang belajar dan mengajar

Sibuk untuk hidup atau sibuk untuk mati. Menulislah selagi hidup, karena hidup bukan soal durasi tapi kontribusi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keputusan Seorang Pemimpin II Koneksi antar materi modul 3.1

11 Agustus 2024   15:40 Diperbarui: 11 Agustus 2024   15:56 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemimpin adalah sosok yang selayaknya bijaksana, Sebagai seorang pemimpin sudah menjadi hal biasa jika diperhadapkan terhadap pengambil keputusan baik dalam kondisi yang mendesak atau keputusan yang dapat diambil di kemudian hari. Dalam tulisan kali ini, saya hendak membahas bagaimana seorang pemimpin seharusnya mengambil keputusan sesuai dengan nilai-nilai kebajikan. 

"Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik" (Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best) -Bob Talber

Kutipan tersebut menjadi pemantik dalam tulisan ini.  Kutipan  dari Bob Talbert menyampaikan pesan yang mendalam tentang pentingnya memberikan pendidikan yang lebih dari sekadar pengetahuan teknis. Mengajarkan anak-anak bagaimana menghitung atau memahami angka adalah hal yang baik dan penting, tetapi lebih penting lagi adalah mengajarkan mereka nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan hal-hal yang benar-benar berharga dalam hidup. Maksudnya, pendidikan bukan hanya tentang keterampilan akademis, tetapi juga tentang membentuk karakter, moralitas, dan pemahaman akan apa yang benar-benar penting dalam kehidupan, seperti kejujuran, integritas, empati, dan kasih sayang. Dengan demikian, kita membantu anak-anak menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bijaksana dan bermakna dalam kehidupan mereka.

Sebagai pemimpin pembelajaran tentu saja memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan, sebagai guru keputusan tersebut tercermin dalam fokus yang kita lakukan di kelas. Guru yang berfokus pada konten materi pelajaran atau menjadi guru yang mengajar sesuai dengan kebutuhan siswa. Pilihan yang kita ambil mencerminkan prinsip dan nilai-nilai kehidupan yang kita miliki. Hal ini mengingatkan saya terhadap teori fenomena gunung es yang dapat dilihat pada gambar berikut ini. 

www.abbaloveministries.org
www.abbaloveministries.org

Bagian gunung es yang terlihat nyata di permukaan adalah kebijakan atau keputusan yang diambil oleh para pemimpin, namun tanpa disadari bagian yang tak terlihat lebih besar daripada apa yang ada dipermukaan. Bagian gunung es yang tak terlihat tersebut merupakan bagian dari belief system yang dimiliki pemimpin dapat berupa prinsip hidup, nilai-nilai yang diyakini benar serta keprcayaan pribadi. Setiap bagian belief system ini tentu saja mempengaruhi keputusan yang diambil dalam lingkungan sekitar  kita dan mempenagruhi cara pandang dan cara berelasi kita terhadap orang lain. 

Seorang guru yang berperan  sebagai pemimpin pembelajaran tentu saja harus mengambil keputusan. Keputusan yang diambil akan memberikan kontribusi terhadap siswa. Dengan menyadari besarnya kontribusi yang diberikan oleh keputusan saya kepada kehidupan siswa, maka perlu untuk menjadi seorang pemimpin yang memiliki prinsip keberpihakan pada siswa, dengan demikian setiap keputusan atau kebijakan yang diambil selalu berpihak pada siswa untuk mendukung perkembangan pembelajaran serta pertumbuhan karakter siswa. Guru memiliki peran yang sangat sentral dalam pertumbuhan siswa sehingga perlu menyadari peran utama tersebut. 

Education is the art of making man ethical. Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis. ~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

Peran sentral tersebut tertuang dalam kutipan diatas. 

Kutipan dari Georg Wilhelm Friedrich Hegel ini menekankan bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk moralitas dan etika seseorang. Menurut Hegel, pendidikan bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang mengembangkan karakter dan nilai-nilai yang membuat seseorang menjadi pribadi yang etis. Pendidikan, dalam pandangan ini, adalah proses yang membantu individu memahami dan menerapkan prinsip-prinsip moral dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah seni, karena membutuhkan pendekatan yang hati-hati, bijaksana, dan kreatif untuk menanamkan nilai-nilai etika dalam diri seseorang. Hegel menyoroti bahwa tujuan akhir pendidikan adalah membentuk manusia yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bertindak dengan integritas dan moralitas yang tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun