Mohon tunggu...
Rani Nur Annisa
Rani Nur Annisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya seorang mahasiswa yang senang mendengarkan musik dan juga menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, Dampak dan Cara Mengatasi Hoax!

25 November 2023   20:32 Diperbarui: 25 November 2023   20:41 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut KBBI, misinformasi adalah berita palsu dan merupakan pelanggaran negatif terhadap kebebasan berpendapat dan berekspresi online, khususnya di media sosial. Wikipedia mendefinisikan hoax sebagai upaya untuk menipu penerima informasi agar mempercayai sesuatu yang salah. Dan informasi palsu tersebut jelas-jelas diketahui oleh para pencipta informasi tersebut, dengan tujuan untuk memberikan inspirasi kepada penerima informasi tersebut atau mengubah arah pemahamannya terhadap suatu hal.

Dalam membuat informasi, harus diperhatikan bahwa data tersebut faktual dan saling berhubungan sehingga dapat dipahami dengan baik oleh penerima informasi. Hal ini seringkali diabaikan oleh pihak yang menyebarkan atau membuat informasi.

Ciri-ciri hoaks Menurut Dewan Pers adalah sebagai berikut.

  • Menimbulkan ketakutan, kebencian atau permusuhan.
  • Sumber pesan tidak diketahui.
  • Misinformasi di media sosial biasanya merupakan pemberitaan media yang tidak terverifikasi, tidak berimbang, dan cenderung menyudutkan pihak tertentu.
  • Fanatisme mencantumkan nama ideologi, judul dan pengantar yang bersifat provokatif dan menuduh, serta menyembunyikan fakta dan data.
  • Ciri-ciri hoax lainnya adalah penggunaan huruf kapital, huruf tebal, banyak tanda seru, dan tidak ada kutipan sumber.

Jenis-jenis misinformasi

  • Berita palsu: Berita yang berupaya menggantikan berita sebenarnya. Tujuannya untuk memutarbalikkan pesan atau memasukkan kepalsuan dalam pesan tersebut
  • Clickbait: Trap Link: Tautan yang ditempatkan secara strategis pada suatu situs web dengan tujuan untuk menarik orang ke situs web lain.
  • Bias Konfirmasi: menafsirkan peristiwa baru sebagai bukti keyakinan yang sudah ada.
  • Misinformasi
  • Post-Truth: emosi memainkan peran lebih besar daripada fakta dalam membentuk opini publik.
  • Propaganda : Kegiatan menyebarkan informasi, fakta, argumentasi, gosip, setengah kebenaran, bahkan kebohongan untuk mempengaruhi opini masyarakat.

Dampak berita palsu dan disinformasi terhadap masyarakat sangatlah merugikan, mempengaruhi banyak aspek kehidupan sosial, budaya dan ekonomi. Ini mencakup banyak efek, termasuk:

  • Ketidakpercayaan terhadap Informasi
  • Kebingungan dan Kebingungan
  • Ketegangan Sosial dan Politik.
  • Kerugian Finansial (terutama penipuan
  • Meningkatnya kepanikan yang tidak jelas
  • Gangguan terhadap pembangunan sosial dan ekonomi

5 langkah mudah membedakan mana berita palsu dan mana berita nyata. Berikut penjelasannya:

  • Hati-hati dengan judul yang provokatif. Berita hoax seringkali menggunakan judul yang sensasional dan provokatif, seperti menunjuk langsung pada pihak tertentu.. Oleh karena itu, jika Anda menemukan artikel berita dengan judul yang provokatif, sebaiknya Anda mencari referensi berupa artikel berita serupa di situs online resmi dan membandingkan apakah isinya sama atau berbeda.
  • Perhatikan alamat situsnya.
  • mohon diperhatikan alamat URL situs yang bersangkutan. Informasi dari situs yang tidak terverifikasi sebagai outlet berita resmi. Artinya setidaknya ada puluhan ribu situs yang bisa menyebarkan berita palsu secara online, jadi berhati-hatilah.
  • Cek Fakta Perhatikan dari mana berita itu berasal dan siapa sumbernya jangan terlalu cepat mempercayai informasi dari aktivis ormas, politisi, dan pengamat.
  • Cek Keaslian Foto Di era teknologi digital, tidak hanya konten berupa teks saja yang bisa dimanipulasi, namun juga konten lain berupa foto dan video. Pembuat berita palsu juga dapat mengedit foto untuk memprovokasi pembaca.Untuk mengecek keaslian suatu foto, anda dapat menggunakan mesin pencari Google dengan cara drag and drop foto tersebut ke kolom pencarian Gambar Google.
  • Bergabunglah dengan grup diskusi anti-misinformasi Facebook

Cara melaporkan berita atau informasi palsu.

Jika saya menemukan tipuan, bagaimana cara menghentikan penyebarannya?

Pengguna internet dapat memberitakan rumor tersebut melalui fitur yang tersedia di masing-masing media.

  • Jika berita tersebut tersebar di media sosial seperti facebook, Instagram, tiktok dan sebagainya, kita dapat menggunakan fitur report dan katagorikan informasi hoax sebagai hatespeech/harassment/rude/threatening, atau katagori lain yang sesuai.
  • Pengguna dapat melakukan screen capture disertai url link, kemudia mengirimkan data ke aduankonten@gmail.com info.go.id kiriman aduan segera diproses setelah melalui verifikasi. Kerahasiaan pelapor dijamin dan aduan konten dapat dilihat di laman web trustpositif.kominfo.go.id.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun