Mohon tunggu...
Pengembaraan Argonauts
Pengembaraan Argonauts Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Pengembaraan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Perubahan Kecil Dampak Besar: Kontribusi MAPALA dalam Konservasi Udara

13 Mei 2024   10:00 Diperbarui: 13 Mei 2024   19:37 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Halo! kalian sadar ga sih bahwa bumi kita semakin panas. Hal ini disebabkan oleh lapisan ozon yang menyelimutinya telah terkikis dari dalam akibat polusi udara yang ditimbulkan oleh kegiatan kita, yang kita anggap sederhana tetapi sangat berdampak pada lingkungan. Contoh sederhana saja saat kita makan itu dapat menimbulkan jejak karbon lho. Selain itu, hal lain yang berkontribusi menyumbang polutan ke udara adalah aktivitas sehari-hari seperti menggunakan kendaraan, pembakaran sampah, aktivitas industri dan sebagainya.

Pemanasan global telah menyebabkan berbagai dampak yang signifikan bagi lingkungan dan kehidupan manusia. Polusi udara juga memiliki dampak pada ekosistem. Asap dari kendaraan bermotor dan pabrik-pabrik dapat mencemari air dan tanah, mengganggu keseimbangan ekosistem yang sensitif. Kehilangan habitat dan kerusakan lingkungan juga menjadi akibat langsung dari polusi udara, mengancam kelangsungan hidup banyak spesies. Polusi udara yang disebabkan oleh aktivitas manusia telah menjadi salah satu penyebab utama berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit pernapasan, alergi, dan masalah kesehatan lainnya. Masyarakat yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi memiliki resiko lebih tinggi terkena penyakit tersebut.

Kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan sangatlah penting. Melalui edukasi dan sosialisasi, masyarakat dapat memahami dampak negatif dari polusi udara dan mengambil langkah-langkah konkret untuk menguranginya. Kita sebagai masyarakat dapat berkontribusi dalam menyelamatkan bumi dari adanya pemanasan global. Contoh kegiatan yang dapat membantu mengurangi polusi udara adalah beralih menggunakan kendaraan umum, menggunakan energi terbarukan, mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan, mengurangi konsumsi listrik dan menanam tumbuhan untuk bumi ini.

Kami MAPALA sebagaimana nama kita bahwa kami adalah mahasiswa yang mencintai alam berusaha untuk menjaga alam agar tetap asri. Salah satu upaya kita dalam kondisi sekarang ini adalah dengan dilakukannya konservasi udara. Maka dari itu, kita MAPALA UPN "Veteran" Yogyakarta sedang melakukan penelitian kualitas udara menggunakan sensor udara yang terdiri dari Sensor MQ7, Sensor DHT22, dengan mikrokontroler ESP32. Alat ini kita rakit sendiri dengan harapan dapat mengetahui indeks kualitas udara agar dapat menumbuhkan kesadaraan masyarakat mengenai polusi udara. Untuk dapat membaca hasil dari alat yang kita buat ini, kita hubungkan alat dengan IoT Thingspeak. Inisiatif MAPALA UPN "Veteran" Yogyakarta untuk melakukan penelitian kualitas udara merupakan langkah yang sangat penting dalam menyadarkan masyarakat akan masalah polusi udara. Dengan menggunakan teknologi dan penelitian, mereka tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang masalah ini, tetapi juga memberikan solusi yang dapat diimplementasikan secara nyata untuk mengurangi dampaknya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga lingkungan dan mendorong perubahan positif dalam masyarakat.

Kalian dapat mengetahui cara perakitan sensor Karbon Monoksida di sini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun