Halo! Perkenalkan kami dari MAPALA UPN “Veteran” Yogyakarta disini akan memperkenalkan kalian dengan alat sensor udara yang sedang kita buat nih. Kalian tau ga sih, apa itu sensor udara? Sensor udara adalah alat yang dapat mendeteksi unsur maupun partikel di udara dalam suatu wilayah tertentu loh. Nah, sensor udara yang akan kita buat ini digunakan untuk mendeteksi karbon monoksida (CO) di udara. Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa, tapi sangat beracun bagi manusia. Gas karbon monoksida juga merupakan salah satu indikator pencemaran udara loh, sehingga perlu kita deteksi lebih dini untuk mencegah masalah kesehatan dan masalah polusi udara.
Sensor udara yang kita gunakan untuk mendeteksi karbon monoksida berbasis mikrokontroler dan dilengkapi dengan sensor gas CO yang peka terhadap karbon monoksida yaitu MQ7, juga terdapat DHT22 yang dapat mendeteksi suhu dan kelembaban. Sensor gas CO ini bekerja dengan diberi tegangan 5V dan menggunakan catu daya sebagai sumber tenaga listrik. Hasil dari pembacaan sensor dapat muncul dalam bentuk grafik maupun data excel melalui IoT seperti ThingSpeak.
Dibawah ini dijelaskan bagaimana merangkai alat sensor udara untuk karbon monoksida. Pertama, kita siapkan alatnya terlebih dahulu. Alat yang kami gunakan adalah:
Lalu bagaimana cara merangkainya? Sebelumnya, kita sudah menyiapkan coding pemrograman terlebih dahulu untuk memprogram alat ini. Kalian bisa melihat contoh coding yang kami pakai di sini. Oh, iya! kita menggunakan IoT Thingspeak untuk menyajikan data dari alat yang telah kita buat lho. Kalian dapat mengetahui bagaimana cara membuat channel di Thingspeak dalam file ini.
Merakit sensor ini sebenarnya cukup mudah, kamu hanya tinggal menghubungkan alat-alat sensor ke mikrokontroler modul ESP32. Pasang kabel female to female pada ujung sensor MQ7. Hubungkan VCC di MQ7 dengan V5 di ESP32, GND di MQ7 dengan GND yang ada di ESP32, dan A0 di MQ7 dengan SP di ESP32. Selanjutnya pasang juga kabel female to female di sensor DHT22. Hubungkan kutub positif (+) di DHT22 dengan pin 3V3 di ESP32, kutub negatif (-) di DHT22 dengan GND di ESP32, dan pin out di DHT22 dengan pin G4 di ESP32.
Untuk memulai pemrograman sensor udara, langkah-langkahnya dimulai dengan mengunduh Arduino IDE terlebih dahulu. Setelah aplikasi terpasang, kalian harus menginstal modul ESP32 di board manager, dan menginstal modul DHT22 serta modul MQ7 di library yang terdapat dalam aplikasi. Setelah semua modul terinstal, kalian dapat memasukkan coding yang sudah disiapkan ke aplikasi. Hubungkan alat yang sudah dirakit ke laptop dengan menggunakan kabel USB, lalu upload coding dengan mengklik gambar anak panah di pojok kiri atas. Jika sudah ter-upload, kalian dapat memantau hasil dari alat sensor udara ini melalui channel thingspeak kita yang sudah tersambung tadi loh.
Memang apa saja sih manfaat sensor udara dalam memantau kualitas karbon monoksida (CO)? Simak manfaatnya berikut ini,
sensor udara ini menyediakan sarana untuk mendeteksi keberadaan dan konsentrasi CO di udara, yang penting untuk memastikan lingkungan yang aman dan sehat.
Sensitivitasnya yang tinggi, waktu respons yang cepat, dan kemudahan penggunaan menjadikannya pilihan yang andal untuk memantau kadar CO di lingkungan sekitar, sehingga kita dapat mengetahui di waktu kapan dan dimana kadar karbon monoksida (CO) menjadi berbahaya, dengan begitu kita dapat mencegah masalah kesehatan akibat CO.
Karena CO adalah gas beracun dan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk sakit kepala, pusing, dan bahkan kematian pada konsentrasi tinggi. Selain itu, CO dapat menyumbang polutan dan menyebabkan polusi udara. Oleh karena itu, diperlukan deteksi kadar karbon monoksida menggunakan sensor udara agar dapat melakukan adaptasi dan mitigasi lebih dini