Mohon tunggu...
Rani Fitri Pranita
Rani Fitri Pranita Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Magister Ilmu Gizi

Haiii Sobat Kompasiana... Kamu mau tau tentang ilmu bahan makanan, minuman, kesehatan, kebiasaan aktivitas, fakta dan mitos makanan, gizi, literasi, penelitian dan riset. Yuk follow dan pantengin disini yaaa... Thank you!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Rahasia Pertumbuhan Optimal: Protein untuk Anak Usia 6-23 Bulan

23 Agustus 2024   13:45 Diperbarui: 23 Agustus 2024   13:48 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu zat gizi makro yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak adalah protein. Pada masa krusial anak usia 6-23 bulan protein harus dipenuhi dengan baik. Konsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja tidak dapat memenuhi kebutuhan asupan protein anak, sehingga harus ditambahkan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang dapat mengatasi kesenjangan nutrisinya.

Protein berperan untuk pertumbuhan menjaga sel tubuh yang rusak, enzim, hormon antibodi, keseimbangan cairan dan sumber energi. Kekurangan protein dapat menyebabkan masalah protein seperti pertumbuhan terhambat, transpostasi zat besi terlambat, kekebalan tubuh lemah  dan masalah perkembangan lainnya. 

Pemenuhan komposisi protein sesuai anjuran Angka Kecukupan Gizi (AKG 2019)  pada MP-ASI sekitar 10-15% dari total kebutuhan kalori. Anak usia 6-11 bulan memerlukan asupan protein sekitar 80-120 kkal per hari atau sebanyak 15 gram per hari dari total energi tambahan 800 kkal. Sementara anak usia 12-24 bulan memerlukan energi tambahan sebanyak 1350 kkal per hari, maka dibutuhkan asupan protein dari MP-ASI sekitar 135-203 kkal per hari atau sebanyak 20 gram per hari.

Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani dan protein nabati. Jenis makanan sumber protein hewani seperti daging sapi, daging unggas, ikan, dan telur. Sedangkan sumber protein nabati yang dapat kita temui seperti kacang merah, kacang hijau, kacang kedelai, lentil, edamame, tahu, tempe, kacang tanah dan sumber kacang-kacangan serta biji-bijian lainnya.

Dilansir dari situs resmi UNICEF, ukuran porsi makanan disesuaikan berdasarkan usia dan kebutuhan anak. Umumnya, terjadi perubahan tahapan konsumsi makanan anak mulai dari tekstur halus, cincang, padat hingga makanan keluarga serta menerima variasi rasa makanan yang baru. 

Berikut contoh porsi satu kali makan yang mengandung protein untuk anak usia 12 bulan:

  1. Nasi, ukuran rumah tangga sekitar 4 sendok makan (55 gram)
  2. Daging ayam opor cincang, ukuran 1 potong sedang (25 gram)
  3. Tahu goreng, ukuran  1 potong kecil (10 gram)
  4. Tumis buncis wortel, ukuran 2 sendok makan (20 gram)
  5. Minyak, ukuran  1 sendok teh (5 gram)
  6. Santan, ukuran 1/3 gelas (50 gram)

Memastikan anak mendapatkan asupan protein yang cukup adalah langkah penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal. Memahami kebutuhan protein dengan menyediakan makanan yang bergizi dan bervariasi, Anda membantu si kecil tumbuh sehat, kuat dan penuh energi. Ayo, berikan yang terbaik untuk masa depan si kecil dengan menciptakan fondasi gizi dan kesehatan yang kokoh dari sekarang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun