Mungkin istilah-istilah seperti diversifikasi dan fortifikasi cukup asing dan sulit bagi masyarakat awam. Sehingga upaya mencegah dan mengatasi stunting ini membutuhkan kerja sama berbagai pihak. Pemerintah bersama dengan para akademisi, tim penggerak PKK, kader posyandu, dan berbagai lembaga atau komunitas terkait kesehatan masyarakat dan lingkungan dapat berkomitmen bersama dalam upaya ini.Â
Kalangan berpendidikan dapat berperan memberikan pendampingan, sosialisasi, seminar, workshop, ataupun pelatihan terkait diversifikasi dan fortifikasi pangan lokal sebagai salah satu alternatif pencegahan stunting. Sedangkan masyarakat awam dapat berperan untuk mengikuti arahan dan program pemerintah. Masyarakat juga dapat berinisiatif menambah wawasan dan pengetahuan tentang stunting ini secara mandiri dengan banyak membaca dan mencari informasi. Akan lebih baik jika proses belajar masyarakat tersebut diawasi dan ditindaklanjuti dengan adanya program-program pendampingan yang relevan, berkelanjutan, serta memberikan dampak dan kontribusi nyata dalam penurunan prevalensi angka stunting di Indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H