Mohon tunggu...
Rania putri Mustikaningtyas
Rania putri Mustikaningtyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 Bimbingan dan Konseling UNESA

S1 Bimbingan dan Konseling UNESA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Efektivitas Pembelajaran Berbasis Online di Masa Pandemi Covid-19

26 November 2021   10:10 Diperbarui: 26 November 2021   12:52 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Melonjaknya kasus covid-19 membuat pemerintah sigap mengambil langkah untuk memutus mata rantai penyebaran. Pandemi covid-19 membuat perubahan disegala aspek seperti aspek ekonomi, sosial, budaya dan juga pendidikan. Dalam hal pendidikan, pemerintah mengambil kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan menggunakan metode pembelajaran online atau daring yang dilakukan dirumah masing-masing. Kegiatan pembelajaran dari rumah atau learning from home tampaknya masih memiliki banyak kekurangan yang harus segera diatasi. Banyak kendala-kendala yang kerap kali terjadi sewaktu kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. Pandemi covid-19 membuat banyak perubahan kebiasaan yang terjadi secara mendadak, tak terkecuali pada dunia pendidikan. Perubahan-perubahan yang terjadi secara mendadak membuat  orang tua, pendidik, dan juga peserta didik mengalami culture shock. Culture shock terjadi karena adanya ketidaksanggupan untuk melaksanakan kebiasaan-kebiasaan baru di masa pandemi covid-19.

Kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan metode pembelajan online atau daring menuntut guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam meberikan pembelajaran, dengan harapan para peserta didik bisa lebih mudah untuk memahami materi yang diberikan. Selain itu, peserta didik juga dituntut untuk lebih aktif dan mandiri dalam mencari tambahan materi, karena metode pembelajaran daring membuat kurangnya dialog interatif yang terjadi antara guru dan peserta didik. Seperti yang kita ketahui, para peserta didik memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda, terkadang ada peserta didik yang tidak memahami materi karena kurangnya penjelasan atau kurangnya dialog interaktif yang terjadi dalam kelas.

Para orang tua juga diharapkan bisa mendampingi putra putrinya dalam menjalani pembelajaran daring melalui rumah masing-masing. Meskipun hal ini juga masih terkendala, karena adanya orang tua yang masih bekerja ataupun orang tua yang harus mengerjakan pekerjaan rumah dan lain sebagainya. Apalagi untuk orang tua yang masih memiliki anak di usia SD maupun SMP yang masih membutuhkan pengawasan.

Selain culture shock yang terjadi pada orang tua, pendidik dan peserta didik pembelajaran daring yang memanfaatkan ilmu teknologi dan komunikasi ini juga masih terkendala dengan jaringan internet, mengingat tidak semua daerah di Indonesia memiliki jaringan internet dan sinyal yang lancar. Selain itu, dengan pembelajaran daring, para peserta didik dan juga guru harus menyiapkan kuota yang cukup besar, padahal perekonomian juga belum stabil dikarenakan pandemi covid-19 yang masih terjadi.

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan metode online atau daring memang masih memiliki banyak kendala yang menjadi PR untuk segera diatasi. Namun, kita juga harus memahami bahwa metode pembelajaran daring yang diambil oleh pemerintah merupakan keputusan tepat sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran penularan covid-19 mengingat para peserta didik dengan usia muda yang rentan untuk tertular. Para guru bisa menggunakan metode pembelajaran dengan Game Based Learning sehingga pembelajaran bisa lebih menarik dan diharapkan bisa memudahkan para peserta didik untuk memahami materi. Saat ini, pemerintah juga sudah menyediakan kuota gratis untuk para pelajar yang bisa dimanfaatkan di berbagai aplikasi pembelajaran. Kesuksesan pembelajaran daring perlu didukung oleh berbagai aspek seperti orang tua, peserta didik, dan juga pendidik. Pembelajaran daring diaharapkan bisa menjadi langkah awal untuk kemajuan pendidikan di Indonesia di era revolusi industri 4.0 seperti saat ini. Diharapkan pula masyarakat bisa cepat untuk beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru pada masa pandemi covid-19 sehingga tidak ada lagi yang mengalami culture shock. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun