Mohon tunggu...
Raniansyah Rahman
Raniansyah Rahman Mohon Tunggu... -

Aku biasa dipanggil 'Rani', paling hobi nulis dan baca puisi....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lucunya Negeri ini

4 Maret 2013   07:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:21 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

karya : Raniansyah

Haha...haha  lucu...haha,...
tikus...cacing...anjing...kucing..
tikus-tikus raksasa makan uang...hahaha
kucing-kucing kerdil mengejar...
cacing-cacing monster menari, bernyanyi...
menggerogoti perut  si miskin
anjing....melonglong...mengonggong
mengejar si kucing, Rebutan tikus.
tikus dikejar kucing, kucing dilawan anjing
cacing terus menari, bernyanyi ria
di dalam si perut hampa...hahaha

Haha....banjir uang...banjir air mata,
banjir darah...tsunami derita
banjir uang di sarang tikus
banjir derita di sarang cacing
koruptor melenggang-langgang..
polisi pun jadi koruptor
jaksa pun jadi koruptor
politisi juga koruptor
bahkan menteri pun jadi koruptor
koruptor jadi banyak....hahaha
lalu? Rakyat jadi apa?
rakyat jadi sampah...hahaha

Ayo semua jadi koruptor
karena korupsi kita kaya
walau malu, tak usah khawatir
lambaikan tangan ke kamera,
berfose dan sret,....foto lagi...eksis, foto gratis
walau jeruji menanti, tak usah peduli
beli saja, uang kita banyak...
sel tahanan itu murah harganya
semurah moral bangsa ini...haha
lucu...haha...sangat lucu....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun