Mohon tunggu...
Raniansyah Rahman
Raniansyah Rahman Mohon Tunggu... -

Aku biasa dipanggil 'Rani', paling hobi nulis dan baca puisi....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesan Sultan Hasanuddin

16 November 2012   09:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:15 2540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

SULTAN HASANUDDIN
lahir di Makassar, 12 Januari 1631
Wafat. Makassar 12 Juni 1670

Orang Bugis-Makassar menyebutnya “Jangang Lakiya Battu Iraya”
Orang Belanda Menjulukinya “Haanstjes van Het Oosten”
Indonesiapun lebih mengenalnya “Ayam Jantan dari Timur”
I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape Mohammad Bakir Tumenanga  Ribulla Pangkawi, Putra Sultan Malikussaid dan I Sabbe Lokmok Tokuntu. Sultan Hasanuddin

“Sesungguhnya karena kesabaran rakyatku bersedia memberikan apa yang mereka inginkan dalam perjanjian Bongaya melalui aku, tapi mereka menghendaki jantungku, dan hati ini adalah martabat setiap manusia,“ kata sultan Hasanuddin saat akan menyetujui perjanjian Bongaya

“Bugis-Makassar adalah Saudara, aku dan Raja Bone bukanlah Musuh” kalimat terakhir yang diucapkan Sultan Hasanuddin kala hendak menghembuskan nafasnya yang terakhir dalam keadaan sujud disaksikan seluruh penghuni benteng Somba Opu waktu itu.

Kita semua saudara, sipakatauki…saling memanusiakanlah sipaikainge’ki, saling mengingatkanlah, sipakalebbi’ki…saling menghargailah. siri’ na pacce, lebih baik mati dengan kehormatan daripada hidup menanggung malu. Terus tegakkan kebenaran untuk kemaslahatan umum tanpa pandang bulu, apapun yang terjadi sebagai sosok “Towarani”, ksatria pemberani yang sesungguhnya.

itulah Pesan sultan Hasanuddin untuk kita semua…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun