Mohon tunggu...
Raniah Oktariza Imani
Raniah Oktariza Imani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Lebih dalam Proses Perkembangan pada Anak Usia Dini

17 November 2023   21:25 Diperbarui: 17 November 2023   21:39 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.silabus.web.id/masa-perkembangan-anak-usia-dini/#google_vignette

Selama tahun pertama kehidupannya, bayi berinteraksi dengan dunia dengan cara yang mengembangkan rasa percaya atau tidak percaya. Ketika bayi menerima perawatan yang stabil, diberi makan dan pakaian pada waktu yang tepat, dan diberi perhatian yang mereka perlukan, mereka belajar untuk memercayai pengasuhnya dan orang-orang di sekitarnya, meskipun yang terjadi adalah sebaliknya. Anak kecil mengalami konflik antara otonomi dan rasa malu/ragu (shame/doubt). Tahap ini menyangkut orang yang mulai makan sendiri, pergi ke toilet sendirian, dan mengekspresikan keinginannya sendiri, seperti memilih pakaian sendiri. Dengan berhasil menyelesaikan konflik-konflik ini, anak-anak merasa diberdayakan untuk mengambil keputusan sendiri.

Apa yang dimaksud dengan perkembangan sosial-emosional pada anak usia dini? 

Dimulai dari hubungan yang dibentuk anak dengan orang-orang disekitarnya, seperti orang tua, pengasuh, dan teman sebaya. Orang tua dan keluarga berperan besar dalam membentuk perkembangan sosial dan emosional anak. Hubungan dini dengan orang tua meletakkan dasar bagi pengembangan keterampilan sosial dan hubungan dengan teman sebaya. Orang tua yang mendukung perkembangan emosi positif memperlakukan anak mereka dengan penuh kasih sayang. Pertimbangkan perasaan, keinginan, dan kebutuhan mereka.

Sama seperti orang tua yang hangat dan mudah didekati kemungkinan besar akan menumbuhkan keterampilan sosial dan emosional yang kuat pada anak-anak mereka, hal yang sama juga berlaku bagi para pendidik dan guru prasekolah. Dengan kata lain, lingkungan kelas harus memberikan waktu bagi guru untuk fokus pada setiap anak secara individu. Sama pentingnya dengan terbentuknya ikatan yang langgeng antara orang tua dan anak, ikatan tersebut juga penting bagi pengasuh dan anak.  Artinya pergantian staf di program prasekolah harus diminimalkan.

Ekspresikan minat pada aktivitas sehari-hari. Hormati perspektif mereka. Ekspresikan kebanggaan atas pencapaian mereka. Berikan dorongan dan dukungan selama masa-masa stres. Dukungan ini sangat meningkatkan kemungkinan bahwa anak-anak akan mengembangkan kompetensi emosional awal, akan lebih siap untuk masuk sekolah, dan lebih kecil kemungkinannya untuk menampilkan masalah perilaku di rumah dan di sekolah. Inilah sebabnya mengapa banyak program prasekolah memasukkan fokus pada keterlibatan orang tua dan pendidikan orang tua serta guru dan sekolah didik.

Untuk memastikan bahwa anak-anak siap bersekolah sejak usia dini,  pendidikan anak usia dini harus fokus secara strategis dan spesifik pada peningkatan perkembangan sosial-emosional. Hal ini termasuk menciptakan waktu untuk bermain dan interaksi sosial selama tahun-tahun prasekolah dan menggabungkan peluang pembelajaran sosial-emosional. Perkembangan sosial-emosional erat kaitannya dengan interaksi. Artikel ini berpendapat bahwa perkembangan sosial dan emosional anak dapat ditingkatkan dengan memulai dengan membangun hubungan dengan orang-orang di sekitarnya, termasuk orang tua, pengasuh, dan teman sebaya. Berikutnya, strategi yang bermanfaat bagi guru untuk mendukung lingkungan sekolah adalah dengan menciptakan lingkungan kelas, bermain, dan hubungan antara guru dan siswa. 

Sumber Refrensi : 

Adawiah, A. R. (2022). Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini 3-4 Tahun: Bermain Tebak Gambar Bola Hewan. Jurnal Bunga Rampai Usia Emas, 8(2), 74. https://doi.org/10.24114/jbrue.v8i2.39651

Arifudin, O. (2016). Konsep Paud (Ridwan (ed.); Cetakan Pe). Widina Bhakti Persada.

Dr. Hj. Khadijah, M. A. (2016). Pengembangan kognitif anak usia dini (Samsidar (ed.); Cetakan Pe). Perdan Publising.

Yenti, S. (2021). Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini (AUD): Studi Literatur. Jurnal Pendidikan Tambusai, Volume 5 N.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun