Mohon tunggu...
Rani Afri Pratiwi
Rani Afri Pratiwi Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP Negeri 1 Pulosari

Hai....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Ice Breaking pada Pembelajaran IPA

11 Januari 2023   09:52 Diperbarui: 11 Januari 2023   10:10 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dari keseluruhan proses pmbelajaaran , kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik sebagai anak didik.

Proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar apabila didukung dengan adanya minat belajar yang dimiliki oleh peserta didik. Menurut Hurlock (2005) mengatakan bahwa minat merupakan sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Bila mereka melihat sesuatu akan menguntungkan dan memberi kepuasan mereka akan merasa berminat. Namun, jika kepuasan berkurang, minat pun berkurang. Hal ini menjelaskan tingkah laku individu terhadap sesuatu sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya minat yang ada dalam individu tersebut.

Menurut Ki Hajar dewantara pembelajaran dengan  suasana kelas yang menyenangkan bukan menegangkan, guru menuntun siswa diberi kebebasan untuk mengksplore pengetahuan, dibimbing tanpa paksaan, guru harus jadi penuntun dengan penuh kesabaran dengan mengutamakan pembelajaran yang tetap berpihak pada anak. Beliau juga menggambarkan pendidikan sebagai taman yang menyenangkan  serta belajar dengan proses kegembiraan.

Sedangkan Pembelajaran IPA menjadi Pembelajaran yang kurang diminati oleh peserta didik, karena pembelajaran IPA bersifat abstrak sedangkan peserta didik mempunyai pemikiran yang kongkrit ditambah dengan penggunaan bahasa yang ilmiah membuat peserta didik menjadi malas untuk pembelajaran IPA. Berdasarkan asil angket dengan peserta didik di kelas VII F yang rendah pada pembelajaran IPA membuat saya sebagai guru IPA di kelas VII F mencari startegi dalam meningkatkan motivasi  belajar IPA agar peserta didik dapat nyaman dan mendapatkan hasil belajara yang maksimal.

Melalui Ice breaking yang dilakukan pada kegiatan pembelajaran  dapat dilakukan di awal, tengah atau akhir pembelajaran dengan tujuan agar peserta didik kembali fokus atau menambah motivasi peserta didik dalam pembelajaran IPA pada materi Konsep Pengukuran kelas VII F  SMP Negeri 1 Pulosari. Kegiatan ice breaking diperlukan dalam pembelajaran sehimgga muncul dinamika di dalam proses pembelajaran yang dapat mengurangi kejenuhan peserta didik dalam pada pembelajaran IPA  pada materi Konsep Pengukuran kelas VII F  SMP Negeri 1 Pulosari.

Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan secara matang oleh guru jika ingin menyisipkan ice breaking ke dalam aktivitas pembelajaran. Pertama kali guru harus dapat melihat kapan saat yang tepat untuk memberikan ice breaking pada peserta didik, apakah peserta didik sudah menunjukan adanya kebosanan sehingga perlu disegarkan kembali agar peserta didik fokus pada pembelajaran.

Selain itu durasi ice breaking juga perlu diperhatikan agar efektif dan efisien. Selanjutnya guru harus menyiapkan materi ice breaking yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pemilihan media dan alat dalam menyampaikan perlu dipersiapkan agar tujuan ice breaking bisa tercapai dengan maksimal.

Dengan perkembangan teknologi dan kemudahan dalam mencari informasi di era global sekarang ini, guru dengan mudah mendapatkan ide-ide kreatif jenis ice breaking yang bisa diterapkan dalam aktivitas pembelajaran. Kegiatan ice breaking juga bisa memanfaatkan teknologi informasi dan komputer, apalagi jika pembelajaran dilakukan secara daring.

Peningkatan motivasi peserta didik dalam pembelajaran IPA pada materi Konsep Pengukuran kelas VII  F SMP Negeri 1 Pulosari terlihat setelah penggunaan ice breaking, terbukti dari hasil angket motivasi yang dilakukan setelah penggunaan Ice Breaking yang meningkat. selain itu peserta didik menjadi lebih aktif dan senang dalam pembelajaran serta tidak bosan dengan materi yang disampaikan guru serta dapat lebih memahami materi Konsep pengukuran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun