Mohon tunggu...
Rania Dita Kris Sucahyo
Rania Dita Kris Sucahyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Biologi

Hobi saya berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahaya Apikasi Dating di Era Generasi Z

29 Oktober 2023   08:27 Diperbarui: 29 Oktober 2023   08:29 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada era saat ini sering kita temui berbagai aplikasi yang bermunculan dan yang paling sering mucul adalah aplikasi dating. Aplikasi dating ini sangat popular dikalangan anak-anak muda saat ini. Aplikasi dating ini bermacam-macam jenisnya dan semuanya sama-sama memliki banyak peminat. Berbagai aplikasi tersebut mempunyai tawaran yang khusus dan memiliki tujuan yang sama untuk menambah relasi atau bahkan menemukan pasangan hidup. Tawaran yang ditawaran tidak cukup itu saja, pada apikasi tersebut ditawarkan jaminan keamanan bagi pengguna supaya merasa aman dan nyaman ketika berkenalan dengan pengguna aplikasi tersebut. 

Pada aplikasi dating kita harus mendaftar menggunakan nomer telfon, dan harus memasang profil dengan menggunakan foto pribadi. Setelah mendaftar dan berhasil masuk pada aplikasi tersebut kita akan menjumpai banyak teman pria  maupun wanita tergantung pilian yang kita piih yaitu mencari teman atau pasangan hidup. Karena kemudahan akses, aplikasi tersebut bisa sangat mudah untuk dijangkau oleh anak-anak SMP dan SMA yang notabene masih anak sekolah dan dibawah umur. 

Selain anak yang duduk dibangku sekolah, mahasiswa dan masiswi pada jenjang perguruan tinggi pun juga sering didapati menggunakan aplikasi tersebut. Aplakasi ini biasa digunakan untuk mencari pasangan, banyak dari pengguna yang mencari pasangan hidup atau bahkan sebetas pacar pada aplikasi dating ini. Karena anak zaman sekarang ingin berkenalan dan memiliki relasi yang luas dengan cepat dan mudah, mereka menggunakan aplikasi ini untuk memenuhi keinginan mempunyai relasi yang luas dan teman yang banyak.

Kemudahan mengakses aplikasi dating membuat oknum-oknum jahat mudah untuk mengincar atau bahkan mengintai seseorang lewat aplikasi ini. Tidak cukup hanya disitu, sering kita dengar juga banyak kejahatan yang ditimbulkan dari aplikasi dating ini. Kemudahan akses pun menjadi penyebab karena aplikasi ini seharusnya untuk pengguna yang telah berusia 18 tahun keatas karena sudah dianggap dewasa, tetapi terkadang anak yang masih duduk dibangku SMP pun dengan mudah bisa mengaksesnya. 

Anak SMP ini mengakses dengan memanipulasi umur mereka dengan usia yang jauh diatas mereka atau usia yang bisa memenuhi syarat supaya dapat mendaftar ke aplikasi tersebut. Alasan mereka mengakses adalah untuk mencari teman atau pacar. Tetapi tanpa mereka sadari dengan begitu banyak menimbulkan bahaya. Bukan hanya anak yang duduk di bangku SMP saja anak SMA pun sering didapati juga menggunakan aplikasi dating untuk mencari pacar. Kemudahan akses serta kurangnya pengetahuan mereka dalam menyikapi penggunaan aplikasi dating ini menimbulkan banyak sekali kejadian yang sangat disayangkan. 

Diaplikasi dating kita dapat berkenalan dengan orang yang kita mau dengan berbagai macam usia serta memiliki sifat yang berbeda-beda. Anak berusia dibawah umur bisa berkenalan dengan orang dewasa yang usianya sangat jauh diatasnya. Keadaan tersebut sangat sering terjadi, bahkan rawan sekali untuk terjadinya kejadian yang tidak diinginkan. 

Usia yang menjadi patok kedewasaan seseorang, dan anak dibawah umur terbilang masih labil dan terkadang masih susah untuk memilah mana yang baik dan buruk. Pemikiran yang dewasa juga harus dimiliki dalam menggunakan aplikasi ini, karena usia yang labil dapat mempengaruhi dan mereka masih mempunyai tingkat rasa penasaran yang tinggi. Jadi bahaya jika anak dibawah umur akan mencoba hal-hal yang tidak diinginkan.Terkadang karena hal itu kita dapat terjerumus ke jurang kesesatan dan masuk ke hal-hal yang tidak diinginkan. 

Terkadang ada pengguna yang berniat jahat untuk memenuhi keinginan mereka. Maka dari itu pengguna harus berhati-hati dalam berkenalan dengan orang-orang atau pengguna aplikasi tersebut. Aplikasi dating sering kali menciptakan tekanan untuk tampil sempurna. Pengguna mungkin merasa perlu untuk mengedit foto atau merubah kepribadian mereka agar cocok dengan standar yang diberlakukan oleh aplikasi, menyebabkan perasaan tidak puas dengan diri sendiri dan merasa selalu ada kekurangan.

Banyak kasus yang tidak diinginkan terjadi ketika pengguna tidak bijak dalam menggunakan aplikasi tersebut. Bahaya yang sering teradi adalah bahaya penipuan. Pelaku menggunakan aplikasi ini untuk mencari mangsa yang mudah ditipu. Mereka menggunakan identitas palsu serta foto profil yang menarik supaya orang yang akan menjadi mangsanya tertarik. Ketika pelaku merasa kita sangat muda untuk dikelauhi, pelaku akan meminta hal-hal yang dia inginkan. Contoh kasus yang sudah teradi adalah pemerasan, kita seperti dihipnotis. Pelaku dengan muda mengetahui identitas sang korban. Dengan hal itu pelaku mudah untuk mengakses dan mencuri informasi pribadi korbannya. Penggunaan berlebihan aplikasi dating bisa memicu ketergantungan, di mana pengguna merasa sulit untuk berhenti menggunakan aplikasi tersebut meskipun menyadari dampak negatifnya. 

Selain itu, fokus yang berlebihan pada aplikasi dating dapat menyebabkan isolasi sosial, di mana pengguna kehilangan kontak dengan dunia nyata di sekitar mereka. Aplikasi dating kadang-kadang menjadi tempat di mana perilaku tidak etis berkembang. Ada kasus pelecehan, penghinaan, dan bahkan penipuan yang dilakukan oleh pengguna yang tidak bertanggung jawab. Hal ini dapat merusak mental dan emosional pengguna yang menjadi korban. Penggunaan aplikasi dating juga dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental dan emosional. Penolakan, perbandingan sosial, dan tekanan untuk terus mempertahankan profil yang menarik bisa menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda yang masih dalam tahap pengembangan identitasnya.

Aplikasi dating juga dapat memberi peringatan tentang kesehatan seksual. Meskipun banyak aplikasi dating memiliki fitur yang memperingatkan pengguna tentang praktik-praktik seks yang aman, risiko penularan penyakit menular seksual tetap ada. Bertemu orang baru melalui aplikasi dating meningkatkan kemungkinan terlibat dalam hubungan seksual tanpa perlindungan yang memadai, meningkatkan risiko penularan penyakit menular seksual. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun