Kompasiana.com, Yogyakarta---Kecelakaan rumah tangga adalah kecelakaan-kecelakaan yang menimbulkan luka atau cedera yang terjadi di lingkup rumah dan lingkungan sekitar rumah. Hal-hal seperti tidak sengaja teriris pisau dan jatuh dari sepeda merupakan beberapa contoh kecelakaan rumah tangga. Sering kali, karena dianggap sebagai luka kecil yang tidak membahayakan, penanganan awal kecelakaan rumah tangga tidak dilakukan secara benar dan optimal. Padahal, penanganan awal yang salah dapat meningkatkan risiko infeksi yang dapat membahayakan nyawa.
Mahasiswa KKN-PPM UGM 2024, di bawah ketua pelaksana program Rania Belva yang merupakan mahasiswa program studi profesi kedokteran UGM, mencanangkan program pelatihan yang harapannya dapat membentuk kemampuan penanganan awal terhadap kecelakaan rumah tangga yang baik dan benar. Program yang dilaksanakan di Kelurahan Patehan, Kemantren Kraton, DI Yogyakarta ini memiliki keunikan tersendiri. Program ini memanfaatkan hasil olahan tanaman obat keluarga (TOGA) khususnya lidah buaya atau Aloe Vera sebagai salah satu substansi yang membantu akselerasi penyembuhan luka.
Dipilihnya lidah buaya sebagai tanaman dalam penyembuhan luka dikarenakan hidrogel lidah buaya sudah terbukti memiliki khasiat mempercepat penyembuhan luka. Menurut penelitian, hidrogel lidah buaya memiliki efek menguntungkan pada pembengkakan, angiogenesis, dan kontraksi luka, menghasilkan pengurangan 29% dalam waktu penyembuhan keseluruhan dan penutupan luka total hanya dalam 15 hari. Selain itu, mahasiswa KKN-PPM UGM 2024 sudah terlebih dahulu melakukan pemetaan TOGA yang berada di Kelurahan Patehan dengan hasil bahwa TOGA yang paling banyak ditanam adalah tanaman lidah buaya.
Di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., IPU, puncak program berupa pelatihan penanganan awal kecelakaan rumah tangga, serta penanaman, perawatan, dan pengolahan tanaman lidah buaya, dilaksanakan pada Sabtu (18/05/2024) di Aula Kantor Kelurahan Patehan. Pelatihan yang dihadiri oleh pemuda-pemudi yang tergabung dalam organisasi Karang Taruna Kelurahan Patehan tersebut dimulai dengan sesi pengenalan terhadap jenis-jenis luka. Peserta lalu dilatih untuk selalu mencuci luka dan menghentikan pendarahan dengan metode elevation dan pressure untuk menghentikan pendarahan. Selanjutnya, peserta diajak untuk belajar mengenai perawatan luka lanjutan meliputi cara penggantian kassa secara berkala, penggunaan betadine yang sesuai, serta tanda bahaya yang harus diperhatikan jika terjadi komplikasi dari luka.
Di sesi selanjutnya, peserta diberikan demonstrasi penanaman dan perawatan tanaman lidah buaya dari tanaman anakan. Demonstrasi berlanjut dengan cara pengambilan hidrogel lidah buaya menggunakan pisau dapur dan mangkok dari pelepah yang sudah besar. Hidrogel tersebut nantinya akan diusapkan di sekeliling luka untuk mempercepat penyembuhan luka.
Pemuda-pemudi karang taruna Kelurahan Patehan tampak aktif dan bersemangat dalam mengikuti pelatihan. Mbak Indah, Ketua Karang Taruna, menyampaikan closing statement di sesi akhir pelatihan, "Saya sangat berterimakasih atas pelatihan yang sudah diberikan oleh teman-teman KKN-PPM UGM 2024. Harapannya, ilmu yang sudah teman-teman berikan di pelatihan ini dapat bermanfaat dan dipraktekkan di kehidupan kita sehari-hari," harapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H