KESEHATAN MASYARAKAT: Mengenal Lebih Dalam
Rania Aulia Rahmadhani/191241171
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
Kesehatan masyarakat telah menjadi fokus utama dalam perkembangan peradaban manusia sejak zaman kuno. Evolusi kesehatan masyarakat global dan di Indonesia mencerminkan perjalanan panjang dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia melalui pencegahan penyakit dan promosi kesehatan. Konsep kesehatan masyarakat berakar pada zaman Yunani kuno. Hippocrates (460-377 SM), "Bapak Kedokteran", memperkenalkan gagasan bahwa penyakit disebabkan oleh faktor lingkungan, bukan hukuman dewa. Namun, perkembangan signifikan dalam kesehatan masyarakat modern dimulai pada abad ke-19.
Tahun 1848 menandai titik balik penting ketika Edwin Chadwick di Inggris menerbitkan laporan tentang kondisi sanitasi, mendorong reformasi kesehatan masyarakat. John Snow, dokter Inggris, melakukan penelitian epidemiologi pertama pada 1854 selama wabah kolera di London, mengidentifikasi sumber air terkontaminasi sebagai penyebab penyakit. Abad ke-20 menyaksikan kemajuan pesat. Tahun 1948, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) didirikan, menetapkan standar kesehatan global. Pencapaian besar terjadi pada 1980 dengan eradikasi cacar, dipimpin oleh D.A. Henderson.
Sejarah kesehatan masyarakat Indonesia berakar dari era pra-kolonial, namun perkembangan modern dimulai pada masa kolonial Belanda. Tahun 1851 menandai berdirinya sekolah dokter pertama di Batavia (Jakarta), cikal bakal pendidikan kesehatan Indonesia.
Pasca kemerdekaan 1945, fokus pada kesehatan masyarakat intensif. Dr. Johannes Leimena, Menteri Kesehatan 1946-1956, meletakkan dasar sistem kesehatan nasional modern. Beliau memperkenalkan Bandung Plan pada 1951, menekankan pentingnya pelayanan kesehatan preventif dan promotif. Tahun 1968 menjadi tonggak dengan pembentukan Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) di seluruh Indonesia, ujung tombak pelayanan kesehatan primer. Inisiatif ini diprakarsai Dr. G.A. Siwabessy, menteri kesehatan saat itu. Era desentralisasi dimulai 1999, memberikan otonomi lebih besar kepada pemerintah daerah dalam mengelola sistem kesehatan, meski membawa tantangan koordinasi dan standarisasi. Tahun 2014 menjadi penting dengan peluncuran program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bertujuan memberikan asuransi kesehatan universal kepada seluruh penduduk Indonesia.
Saat ini, Indonesia menghadapi tantangan kesehatan masyarakat, termasuk penyakit menular dan tidak menular, serta kesenjangan akses layanan kesehatan. Namun, komitmen pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan publik berlanjut, fokus pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) bidang kesehatan. Perjalanan kesehatan masyarakat, baik global maupun Indonesia, menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas sektor, inovasi berkelanjutan, dan komitmen jangka panjang. Sejarah ini menjadi pelajaran berharga dan inspirasi untuk terus meningkatkan sistem kesehatan masyarakat masa depan. Tantangan kontemporer seperti pandemi COVID-19 menegaskan kembali pentingnya sistem kesehatan masyarakat yang kuat dan responsif. Indonesia, seperti banyak negara lain, terus beradaptasi dan memperkuat infrastruktur kesehatannya menghadapi ancaman kesehatan global.
Kesimpulannya, sejarah kesehatan masyarakat di dunia dan Indonesia menggambarkan evolusi pemahaman kita tentang kesehatan populasi dan upaya kolektif untuk meningkatkannya. Dari sanitasi dasar hingga asuransi kesehatan universal, perjalanan ini mencerminkan kemajuan signifikan namun juga mengingatkan akan pekerjaan yang masih harus dilakukan demi mencapai kesehatan optimal bagi semua. Dari sini jelas perjalanan panjang dan kompleks kesehatan masyarakat, baik global maupun di Indonesia. Terlihat jelas bahwa kemajuan kesehatan masyarakat membutuhkan kerja keras, inovasi, dan komitmen jangka panjang. Meskipun banyak pencapaian, masih ada tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai kesehatan optimal bagi semua.
KATA KUNCI: Kesehatan Masyarakat, Pelayanan Kesehatan, Promosi Kesehatan, Sanitasi