Banyak dari kita pasti sudah familiar dengan istilah Ultraman, namun bagaimana dengan istilah Ultra Mikro, atau yang biasa disingkat dengan UMi. Ya, kebayakan dari kita pasti masih asing dengan istilah Ultra Mikro ini. Istilah ini sendiri diperkenalkan melaui program pemerintah yang disebut dengan Pembiayan Ultra Mikro atau Pembiayaan UMi. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 193 /PMK.05/2020 Tentang Pembiayaan Ultra Mikro, istilah Ultra Mikro ini digunakan untuk menyebut Usaha Ultra Mikro yang berarti usaha mikro yang dimiliki oleh orang perorangan. Kemudian istilah ini digunakan juga dalam Pembiayaan Ultra Mikro yang merupakan program fasilitas pembiayaan kepada Usaha Ultra Mikro baik dalam bentuk pembiayaan konvensional maupun pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Secara sederhana, pembiayaan UMi ini diperuntukan bagi pengusaha mikro yang tidak bisa mendapatkan pembiayaan melalui perbankan.
Dalam pelaksanaannya, PIP (Pusat Investasi Pemerintah) di bawah Ditjen Perbendaharaan, Kementerian Keuangan, ditunjuk sebagai pengelola dana tidak langsung dari Pembiayaan UMi. Pembiayaan UMi ini selanjutnya akan disalurkan melalui LKBB (Lembaga Keuangan Bukan Bank) yang tersebar di Indonesia. Berdasarkan data PIP per tanggal 31 Desember 2022, terdapat 9 penyalur dan 24.456 debitur Pembiayaan UMi yang bertempat di Provinsi Bali. Di Buleleng dan Jembrana per bulan Maret tahun 2023 sendiri terdapat 4 penyalur UMi yaitu, PT Pegadaian, PT Permodalan Nasional Madani, KSPS BMT UGT Sidogiri, dan KSU Krama Bali. Sebagaimana tujuan dibentuknya Pembiayaan UMi, para debitur UMi di Buleleng dan Jembrana adalah para pelaku usaha ultra mikro yang belum bisa mendapatkan pembiayaan dari perbankan. Oleh karena adanya kriteria khusus untuk menjadi debitur UMi ini, maka diperlukan pendekatan khusus untuk memasarkan produk Pembiayaan UMi kepada masyarakat.
KPPN Singaraja yang merupakan unit vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan, mendapat penugasan untuk melakukan Survei Keekonomian Debitur kepada debitur lingkup kerjanya melalui koordinasi dengan penyalur. Pada semester I tahun 2023 ini, KPPN Singaraja melaksanakan survei secara tatap muka dengan metode wawancara kepada para debitur, juga wawancara sederhana terkait penyaluran Pembiayaan UMi kepada penyalur. Dari hasil wawancara ini didapatkan penjelasan sebagai berikut. Wawancara sederhana dilakukan kepada Penyalur dan Debitur pada PT Pegadaian Cabang Singaraja dan Jembrana, PT PNM Cabang Singaraja dan Jembrana, KSPS BMT UGT Sidogiri Cabang Singaraja, Seririt, dan Jembrana. Dari hasil wawancara kepada penyalur, untuk memasarkan Pembiayaan UMi, penyalur menggunakan berbagai cara seperti melalui media sosial di Instagram sampai dengan membuat acara di lingkungan pasar.
Dari berbagai promosi yang dilakukan oleh penyalur, metode secara tatap muka langsung kepada debitur adalah yang paling efektif untuk mempromosikan Pembiayaan UMi kepada calon debitur yang berpotensial. Kebanyakan dari debitur ini jarang mengakses media sosial seperti Instagram sehingga informasi terkait Pembiayaan UMi akan lebih efektif apabila dilakukan secara tatap muka langsung. Jika itu tadi merupakan hasil wawancara dari sisi penyalur, dari sisi debitur sendiri tidak jauh berbeda. Kebanyakan debitur mendapatkan informasi terkait Pembiayaan UMi ini melalui promosi secara tatap muka langsung seperti melalui promosi yang dilakukan oleh PT PNM kepada ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga). Sebagian lagi mendapat informasi tersebut dari orang terdekat (keluarga atau tetangga) yang sudah terlebih dahulu mengetahui terkait Pembiayaan UMi ini.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari wawancara tersebut maka dapat disimpulkan bahwa untuk mempromosikan Pembiayaan UMi dan meningkatkan debitur UMi (khususnya di Buleleng dan Jembrana) maka PIP dan Penyalur LKBB dapat mencoba  lebih meningkatkan promosi secara tatap muka langsung kepada calon debitur. Beberapa cara yang efektif digunakan di Buleleng dan Jembrana adalah dengan mendatangi langsung ke pasar yang merupakan tempat pemilik usaha mikro yang memiliki potensi menjadi calon debitur UMi. Cara lainnya yang juga efektif adalah dengan melalui acara-acara yang diadakan oleh desa sehingga informasi terkait Pembiayaan UMi ini dapat diterima oleh pemilik usaha mikro di desa-desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H