Mohon tunggu...
Rania Muzdalifah
Rania Muzdalifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bisikan Cinta yang Tak Pernah Terdengar

23 April 2024   23:28 Diperbarui: 23 April 2024   23:45 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam hening, terdengar suara katak menyapa di balik rawa-rawa. Nabastala yang indah di penuhi bintang yang bersinar. Di sebuah kota, Hidup seorang gadis cantik ramah tamah. Dia seorang mahasiswi di sebuah perguruan tinggi di kota asal kelahirannya. Seorang gadis itu berumur 20 tahun, dan dia bernama Alifah. Gadis ini memiliki karakter periang, mudah bergaul dan lincah dalam memasak.

Pagi telah tiba, seperti biasanya dia selalu ke kampus  berangkat lebih awal. Karena mengingat jarak rumahnya ke kampus lumayan lama dengan menempuh waktu sekitar 30 menit. Sesampainya dia di kampus, dia bertemu dengan sahabatnya yaitu Aira. Seperti biasa mereka bercanda gurau sebelum memasuki kelas. Karena hari ini terakhir kuliah, dan sudah memasuki waktu libur semester. Sehabis jam perkuliahan telah habis mereka langsung pulang karena mengingat waktu sudah sore.

 Tidak lama Alifah sampai dirumah, dia langsung bergegas menuju toilet untuk bersih-bersih. Malam hari pun telah tiba sehabis shalat magrib, dia membaca Alquran. Tiba-tiba bunyi notifikasi dari sebuah sosial media milik nya, dia bergegas mengambil ponsel dan melihatnya. Masuk lah sebuah pesan dari Instagram,

"Assalamualaikum mbak, boleh kenal"?

Dengan terkejut dia membuka dan membaca, dalam hati berkata siapakah dia? Lalu tidak dia balas nya, dia malah menunda nya dengan waktu yang cukup lama. Setelah sehabis makan malam dia membuka ponsel miliknya untuk membalas pesan tersebut dan membuka konfirmasi pengikut nya. Siapa sangka seseorang yang begitu sulit buat dia kenal kini telah mengirim pesan kepada nya.

"Wa'alaikumussalam, iya boleh.

Waktu telah menunjukkan pukul 23:00 WIB saat nya untuk dia tidur dan mematikan ponsel nya. Keesokan paginya dia membuka ponselnya orang tersebut telah membalas nya, iya sebut saja nama nya Bagas. Bagas merupakan pria dewasa yang ganteng, mapan dan paham agama. Dia juga sudah bekerja di salah satu instansi milik pemerintah.  

"Terima kasih mbak telah mengizinkan saya berkenalan"Dalam hati si Alifah ini cowok masuk dalam kriteria aku banget,  Seru nya sambil tersenyum melihat ponselnya. Hari sudah berlalu tidak terasa mereka sudah akrab dan begitu dekat. Setiap hari memberi sebuah perhatian yang lebih kepada si Alifah. Cewek mana sih yang enggak bawa perasaan kalau setiap hari di buat layak seperti ratu, tutur hatinya. Waktu berlalu sebulan dua bulan, namun tidak ada keluar dari mulut bagas bisikan cinta kepada Alifah. Mereka hanya berjalan seperti air mengalir namun dasar nya entah dimana.

Malam hari pun tiba, alifah pergi keluar halaman rumah nya. Dia di sana duduk di bawah pohon mangga sambil melihat nabastala yang indah. Malam ini indah banget yaa, tapi tak seindah isi hati ku sekarang ini tuturnya. Kenapa ya akhir-akhir ini  aku merasa  kedekatan kami arah dan tujuan nya belum jelas. Mana perasaan ini sudah terlanjur jauh lagi. Huhu, membuat hati ku gundah saja. Apakah aku tanya kan saja kepada Bagas tentang kelanjutan hubungan ini sebelum terlalu jauh, huhu.

Hari demi hari berlalu, tidak ada lagi notifikasi favorit yang masuk. Sudah hampir sebulan Bagas tidak menghubungi ku, ada apa dengan nya. Mengapa dia hilang seperti di bawah angin berlalu. Sementara perasaan sudah terlanjur dalam kepadanya. Sampai dia suatu hari dia membuka ponselnya dia melihat Bagas sedang update status bahwa dia sudah bertunangan dengan wanita lain. Sontak membuat hati Alifah tersayat bagaikan tertusuk sebuah jarum. Mengapa engkau memberi sebuah kabar dengan hal yang tak ku sangka. Lalu dia mengirimkan sebuah pesan kepada bagas.

"Selamat berbahagia atas pertunangan nya yaa". Terima kasih atas waktu, momen yang telah di bagikan.  Aku selalu menunggu bisikan cinta dari mu namun aku tidak mendapatkannya . Mungkin aku yang terlalu dalam menaruh rasa kepadamu sehingga aku lupa bahwa kita tidak punya hubungan spesial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun