Mohon tunggu...
Rania PutriMaharani
Rania PutriMaharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

menyukai hal hal baruu

Selanjutnya

Tutup

Love

Marriage Is Scary! Kenapa?

13 Januari 2025   16:15 Diperbarui: 13 Januari 2025   15:53 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Pernikahan, adalah hal yang sacral bagi sebagian orang, kini seringkali dipandang sebagai lembaran baru yang penuh kecemasan. Mengapa demikian?. Viral Istilah “Marriage is Scary” di sosial media pada akhir-akhir ini, karena unggahan-unggahan pernikahan yang menakutkan, sehingga istilah ini digunakan oleh seseorang yang merasa bahwa pernikahan itu menakutkan. Viralnya istilah ini banyak merubah presepsi penonton, terutama Perempuan terhadap pernikahan. Meskipun pernikahan dianggap sebagai akhir dari suatu hubungan, tetapi dengan meningkatkan perceraian, maraknya perselingkuhan, bahkan KDRT ( Kekerasa Dalam Rumah Tangga) membuat banyak orang takut untuk menikah. Menurut saya sendiri pernikahan tidak selalu menakutkan untuk di jalani.

 Viralnya istilah “Marriage is Scary” memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi Sebagian orang takut akan menikah. Diantaranya tadi, meningkatnya perceraian, KDRT, Perselingkuhan, masalah keuangan, perbedaan minat, dan pengaruh media seperti yang sedang viral ini. Sehingga banyak orang berpikir bahwa pernikahan adalah suatu yang memiliki banyak tantangan, tekanan,  dan ketidak pastian. Istilah ini adalah sebagai ungkapan rasa tidak percaya atas pernikahan (ragu) , pikiran negatif yang menghantui bahwa akan banyak sekali tanggung jawab, perubahan kebiasaan, dan masalah yang akan datang. 

Sehingga, dengan banyaknya unggahan video yang menggambarkan pernikahan sebagai pengalaman yang menakutkan, banyak penonton yang terkena dampak dari unggahan tersebut. Sebagian orang banyak menunda pernikahannya bahkan ada yang sampai tidak mau menikah, kemudian rasa kurangnya kepercayaan pada hubungan, kecemasan akan hubungan di masa depan, menjadi fokus pada sisi negatifnya saja, berubahnya presepsi, jika sebelumnya pernikahan seringkali dianggap sebagai tujuan hidup yang membahagiakan, kini banyak yang melihatnya sebagai sesuatu yang menakutkan dan penuh risiko.

Meskipun tren ini menyoroti sisi gelap pernikahan, pandangan ini tidak sepenuhhya mewakili realitanya. Pernikahan bagi banyak pasangan, justru menjadi sumber kebahagiaan yang tak ternilai. Sebelum menikah kita harus mengetahui apa niat kita menikah, apakah hanya karena mengejar umur, atau iri melihat teman yang sudah menikah. Niat yang salah akan membuat ekspektasi yang besar terhadap pernikahan. Sehingga, ketika ada masalah sedikit dalam rumah tangganya mereka akan merasa bahwa pernikahan itu menakutkan, selalu merasa sedih dan kecewa. Sebaliknya, jika memang niatnya sudah benar satu sama lain, sudah berdiskusi, sudah mempersiapkan mental, emosional yang baik, ilmu agama yang baik, ilmu mengenai rumah tangga. Maka pernikahan akan terasa lebih bahagia karena setiap yang terjadi bisa di Atasi dengan kesiapan yang matang, rasa ihklas, dan rasa bersyukur kepada takdir tuhan.

Secara keseluruhan, pernikahan, yang dulunya dipandang sebagai tujuan hidup yang membahagiakan, kini seringkali dibayangi oleh ketakutan. Viralnya istilah "Marriage is Scary" telah membentuk persepsi negatif di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. Namun, di balik ketakutan tersebut, pernikahan tetap memiliki potensi untuk menjadi sumber kebahagiaan yang mendalam. Dengan persiapan yang matang, komunikasi yang terbuka, dan niat yang baik, pernikahan dapat menjadi perjalanan yang indah dan penuh makna. Penting bagi kita untuk tidak terpaku pada pandangan negatif yang seringkali diumbar di media sosial, melainkan membangun pemahaman yang lebih komprehensif tentang pernikahan berdasarkan pengalaman pribadi dan nilai-nilai yang kita yakini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun