Bisma adalah salah satu tokoh utama dalam wiracerita Mahabrata dan terlahir sebagai dewabrata. ia merupakan anak dari pasangan Prabu Santanu dan Dewi Gangga. Dalam cerita Mahabrata ia memiliki peran sebagai kakek dari Pandawa dan Kurawa. Bisma pakar dalam segala siasat peperangan. Tidak ada satupun ksatria yang sanggup melawan kehebatannya.
Pada saat kelahirannya, Bisma kecil selamat dari peristima percobaan pembunuhan oleh ibunya sendiri Dewi Gangga dengan menenggelamkannya ke Sungai Gangga karena dicegah oleh ayahnya Prabu Santanu. Menurut kitab Adiparwa Bisma merupakan reinkarnasi dari delapan wasu yang juga ketujuh saudaranya tewas ditenggelamkan di sungai gangga. Ia menjelma dijadikan manusia karena dikutuk oleh tingkah lakunya yang mencuri Lembu/Sapi Sakti milik Resi Wasistha.Â
Bisma memiliki dua saudara kandung dari ibu tirinya bernama Satyawati. Kedua saudaranya adalah Citranggada dan Wecitrawirya. Ia sangat menyayangi adik-adiknya itu. Pada suatu waktu Kerajaan Kasi mengadakan sayembara untuk Dewi Amba,Ambika dan Ambalika. Demi membahagiakan adik-adiknya Bisma memenangkan sayembara itu untuk dinikahkan. Karena Citraanggada wafat, Ambika dan Ambalika menikah dengan Wicitrawirya sedangkan Dewi Amba mencintai Bisma. Tetapi sangat disayangkan Bisma menolak cinta dari Amba karena janjinya untuk tidak menikah seumur hidupnya. Sesaat Amba ditoak cintanya oleh Bisma, ia tidak sengaja menembakan panah yang terkena dada Amba hingga tewas. Dewi Amba memberitahu Bisma bahwa ia akan berinkernasi menjadi pangeran yang memiliki sifat kewanitaan yaitu anak dari Raja Drupada yang bernama Srikandi. Kelak Kematian Bisma akan berada ditangan Srikandi atas bantuan Arjuna.
Bisma tidak terkalahkan bahkan oleh parasurawa ksatria paling tangguh yang ada di dunia. Para Pandawa bahkan Kurawa tidak dapat mengalahkan kesaktiannya. Ia sendiri bahkan bisa menentukan kematian yang datang padanya. Para Pandawa dalam perang di Kurusetra dengan berbagai cara untuk dapat bisa menyingkirkan Bisma dari medan pertempuran. Karena para Pandawa menginginkan kemenangan maka ia harus segera menyingkirkan dan membunuh Bisma dari pihak Kurawa.
Sebelum kematian Bisma datang, tanpa peran dari Krisna tidak akan terjadi. Seperti yang kita ketahui bahwa Krisna adalah penjelmaan dari Dewa Wisnu. Menurut Kitab Mahabrata ia berasal dari Kerajaan Surasena, namun kemudian ia mendirikan kerajaan sendiri bernama Dwaraka.
Krisna berperan penting dalam peperangan mahabrata. Disebutkan di Kitab Purana bahwa ia putra kedelapan Basudewa dan Dewaki, bangsawan dari kerajaan Surasena. Selain ia berperan penting dalam peperangan antara Pandawa dan Kurawa, ia juga dikenal sebagai raja yang arif dan bijak dalam memimpin kerajaannya sendiri.
Tanpa peran dari Krisna para Pandawa tidak akan memenangkan peperangan besar ini. karena seperti yang kita ketahui banyak kecurangan yang dilakukan baik oleh pihak Kurawa ataupun Pandawa. Hal ini yang akan saya telaah mengenai kemunafikan yang dilakukan pihak Pandawa untuk memenangkan peperangan yang sebenarnya jelas-jelas tahta Hastinapura adalah milik Dretasrata.
Seperti yang kita ketahui bahwa kerajaan Hastinapura penerus Wicitrawirya adalah Drestarastra karena ia adalah anak tertua dari kerajaan Hastinapura. Akan tetapi ia digagalkan menjadi raja atas pemerintahannya karena buta. Sehingga ia harus digantikan oleh adiknya yang bernama Pandu.
Ternyata Pandu tidak bisa memiliki anak, kedua istri Pandu yaitu Kunti dan Madrim dapat memiliki anak dengan menggunakan mantra untuk dapat anak dari para dewa. Istri pertama Kunti membaca mantra pertama kali ketika ia masih memasuki remaja dan menghasilkan anak dari dewa Surya yaitu Karna. Akan tetapi ia dibuang di sungai dengan beberapa alasan. Karena perbuatannya Karna menjadi berada di pihak Kurawa.
Dari hasil mantra tersebut lahirlah Yudhistira, Bima dan Arjuna. Kunti mengajarkan Madrim sebuah mantra agar dapat memiliki anak dari dewa dengan syarat ia dapat menggunakan mantra ini seumur sehidup sekali. Kemudian Madrim memohon untuk diberikan anak kembar. Maka lahirlah Sadewa dan Nakula. Mantra tersebut membuat para dewa turun dan menghamili agar dapat memiliki anak.
Bapak dari anak-anak Pandawa adalah para Dewa. misalnya Yudistira adalah anak dari Dewa Dharma, bapaj dari Bima adalah Dewa Bayu sedangkan bapak dari Arjuna adalah dewa Indra. Terakhir anak kembar Sadewa dan Nakula adalah anak dari Dewa Ashwin.