Mohon tunggu...
Rani Sabila
Rani Sabila Mohon Tunggu... Lainnya - Penuang rasa

"Live as if you will die tomorrow and learn as if you will live forever" (Mahatma Gandhi)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lebih Pahit dari Secangkir Kopi Tanpa Gula

29 Oktober 2021   16:57 Diperbarui: 29 Oktober 2021   17:38 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kudapati  anggun parasmu. Menyayangi dengan penuh kasihmu. Ketulusan yang tak pernah membelenggu. Membuatmu berhasil menarik paksa hatiku.

Waktu kian berlalu. Tanpa sedikitpun ragu. Tanpa sedikitpun kelu. Engkau berhasil menetap di hatiku.

Lalu, kita semakin dekat. Hampir tiada jarak. Rapuh, kembali kau peluk erat. Hariku penuh semangat.

Di tengah perjalanan ketika hendak sampai pelaminan kau hadirkan kembali sang mantan. Kau sanjung, kau puja laiknya nirwana di hadapan. 

Di atas sadar, hatiku bercampur tak karuan bak telur dadar. Lalu, tercabik-cabik dan terbakar. Kisah cintaku perih, pedih, begitu pahit, bahkan lebih pahit dari kopi tanpa gula.

Lampung, 29 Oktober 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun