Kudapati engkau tak pernah sama. Selalu berganti saban harinya. Terkadang cerah, berawan, sedih, bahkan menangis. Seperti hatiku yang tak menentu.
Adakalanya membiru pada suasana tanpa sembilu. Menghitam kala keadaan suram. Menangis dikala ku sedang teriris. Memutih, pada derasnya air mata sebab terasa perih.
Engkau dan hatiku layaknya sakelar dan lampu. Saling terhubung  sambung menyambung menjadi satu. Satu asa, satu rasa, satu cinta. Satu untuk semua. Semoga kita, pembaca selalu bahagia.
Lampung, 27 Oktober 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H